search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dua Bayi Prematur Meninggal Dunia Usai Israel Gempur RS Al Shifa
Senin, 13 November 2023, 07:19 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Dua Bayi Prematur Meninggal Dunia Usai Israel Gempur RS Al Shifa

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Dua bayi yang lahir prematur di RS Al Shifa, Gaza meninggal dunia usai fasilitas kesehatan tersebut tak mendapatkan pasokan listrik.

Selama beberapa hari ke belakang, rumah sakit tersebut jadi sasaran serangan Israel. Akibatnya, rumah sakit kehabisan bahan bakar yang biasanya digunakan untuk mengalirkan pasokan listrik.

Dilaporkan Al Jazeera, sebanyak 37 bayi prematur lainnya masih berada di unit perawatan intensif neonatal. Unit tersebut berhenti berfungsi karena tak adanya pasokan listrik.

"Sayangnya, kami kehilangan 2 dari 39 bayi karena pemadaman listrik. Kita berbicara tentang bayi prematur yang memerlukan perawatan sangat intensif," ujar Direktur RS Al Shifa Mohammed Abu Salmiya.

Ia menjelaskan, kedua bayi tersebut meninggal dunia karena kekurangan bahan bakar di rumah sakit yang menyediakan listrik ke inkubator.

"Mereka meninggal dunia karena suhu rendah dan kekurangan oksigen. Kami sekarang menggunakan metode primitif untuk menjaga mereka tetap hidup," ujar dia.

Selain bayi, seorang pasien dewasa juga dilaporkan meninggal dunia di RS Al Shifa karena ventilator yang digunakannya tak lagi berfungsi.

Perwakilan otoritas kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas Ashraf Al-Qidra mengatakan bahwa RS Al Shifa praktis berhenti berfungsi sejak Sabtu (11/11). Israel menjadikan rumah sakit tersebut sebagai sasaran serangannya.

"Kami menggunakan segala cara untuk berusaha tidak kehilangan lebih banyak nyawa. Tapi, jika tidak ditemukan solusi untuk menyediakan bahan bakar atau listrik, maka pasien menghadapi risiko kematian," ujar Al-Qidra, mengutip Reuters.

Ilustrasi. RS Al Shifa menjadi sasaran serangan Israel dalam beberapa waktu terakhir. (AFP/KHADER AL ZANOUN)
Menyusul kabar tersebut, Israel mengaku bersedia membantu proses evakuasi puluhan bayi di RS Al Shifa. Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari mengatakan bantuan evakuasi tersebut diberikan atas permintaan staf RS Al Shifa.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kekhawatirannya akan keselamatan semua orang yang terjebak di RS Al Shifa. WHO juga mengaku hilang kontak dengan staf rumah sakit.

Israel melancarkan serangan ke Gaza sejak 7 Oktober lalu. Sebanyak 11 ribu orang tewas, dan sebanyak 4 ribu di antaranya merupakan anak-anak.

Dalam beberapa hari ke belakang, Israel menjadikan RS Al Shifa sebagai sasaran target. WHO bahkan mengaku mendapatkan laporan bahwa rumah sakit tersebut telah dikepung deretan tank.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami