Viral Luka Jari Tangan Karyawan Indomaret Batubulan dengan Narasi Dibegal, Ini Faktanya
beritabali/ist/Viral Luka Jari Tangan Karyawan Indomaret Batubulan dengan Narasi Dibegal, Ini Faktanya.
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Seorang karyawan sebuah toko Indomaret di Batubulan berinisial S H, (26) alamat Kampung Pesisir RT/RW 002/002 Desa Mlandingan Kulon, Kecamatan Mlandinga, Kabupaten Situbondo Jawa Timur, viral karena mengalami luka di jari tangannya.
Kemudian, korban meng-upload di akun WhatsApp. Kemudian, di sejumlah media sosial malah, muncul dirinya dibegal. Narasi di medsos viral dengan caption :"Untuk tmn2 yg di sekitaran Batubulan, Tohpati & Singapadu hati2 kalau mlem melintas disana, kmrin tmn smpt dibegal di daerah Singapadu, plg krja dri Indomart jam stngah 12 dipepet 2 org lngsung ngeluarin sajam, lebih berhati2 lg skrng di jam malam jngan sampai memakan korban lg" .
Postingan itu telah diunggah diantaranya oleh akun @punapigianyar, @gianyardaily, @info Denpasar, @Hallo Denpasar dan akun lainnya dan memperoleh banyak Komentar.
Menindaklanjuti viralnya postingan itu, Kapolsek Sukawati Kompol I Wayan Johni Eka Cahyadi bersama jajaran melakukan penyelidikan dengan mengumpulkan informasi di lapangan. Diperoleh fakta bahwa foto jari tangan berdarah tersebut adalah foto jari tangan dari korban atas.
Korban selaku karyawan Indomaret ini awalnya mengarang cerita seolah-olah dibegal namun setelah didesak petugas baru mengakui bahwa itu tidak benar alias hoax dan menjelaskan bahwa sesungguhnya luka pada jari tangannya tersebut adalah karena korban berkelahi di Jalan Raya di wilayah Angantaka, Abiansemal, Badung, dengan orang yang dicurigai dari perguruan silat IKSPI Kera Sakti dengan perguruan PSHT. Karena pada saat korban dalam perjalanan ke Ubung hendak latihan pencak silat memakai jaket berisi tulisan PSHT. Karena pada saat ini diketahui antara kedua belah pihak perguruan silat tersebut sedang berseteru.
"Korban menjelaskan bahwa dirinya hanya sempat membuat status di WA dengan foto jarinya yang berdarah, namun tidak tahu siapa yang mengupload di media sosial dengan keterangan begal sampai viral," ujar Kapolsek.
Dan keterangan korban diawal hanya karangan saja mengikuti alur yang ada di media sosial. "Atas kejadian ini korban meminta maaf yang sebesar besarnya kepada netizen sehingga membuat resah masyarakat," jelas dia.
Saat ini korban inisial S H dimintai keterangan di Ruang Unit Reskrim Polsek Sukawati.
Kapolsek Sukawati meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di medsos. "Terlebih jika informasi tersebut belum dapat dipertanggungjawabkan atau belum tentu kebenarannya," tutup dia.
Editor: Robby
Reporter: bbn/gnr