search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sekutu Dekat Gertak Israel Agar Tak Invasi Rafah Gaza, Netanyahu Cuek
Selasa, 19 Maret 2024, 06:27 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Sekutu Dekat Gertak Israel Agar Tak Invasi Rafah Gaza, Netanyahu Cuek

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Jerman dan sejumlah negara Barat mendesak Israel agar tak melancarkan operasi militer ke Rafah, Jalur Gaza, Palestina, dan segera menerapkan gencatan senjata.

Kanselir Jerman Olaf Scholz memperingatkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu soal "konsekuensi perang yang kian mahal" imbas agresi brutal Israel ke Jalur Gaza. 

Scholz juga mengatakan situasi masyarakat di Gaza sangat menyedihkan dan memicu pertanyaan besar terkait operasi militer Israel selama ini di wilayah itu.

"Tidak peduli betapa penting tujuannya, apakah itu dapat membenarkan biaya yang sangat tinggi, atau adakah cara lain untuk mencapai tujuan Anda?" kata Scholz saat bertemu Netanyahu, Minggu (17/3) dikutip Reuters.

Selain itu, Scholz mengungkapkan telah berbicara dengan Netanyahu soal kondisi distribusi bantuan yang harus segera diperbaiki.

"Kita tidak bisa berdiam diri dan menyaksikan warga Palestina berisiko mengalami kelaparan. Bukan itu yang kami perjuangkan," kata dia.

Scholz juga mewanti-wanti Netanyahu soal korban sipil yang bakal bertambah banyak jika Israel menyerang Rafah.

"Bagaimana seharusnya lebih dari 1,5 juta orang dilindungi? Ke mana mereka harus pergi?" ujar Scholz.

Korban sipil akibat serangan di Rafah, lanjut dia, akan membuat perdamaian sulit tercapai.

Scholz bahkan menganalogikan perdamaian dengan tembok dan parit. Menurut dia, keamanan berkelanjutan tak akan datang dari "tembok yang lebih tinggi dan parit yang lebih dalam."

Namun, kata dia, dari perspektif positif bagi masyarakat Israel dan Palestina, yang berarti solusi dua negara.

Seruan serupa juga terlontar dari Presiden Uni Eropa Ursula von der Leyen saat berkunjung ke Mesir.

Von der Leyen meminta Israel membatalkan serangan mereka ke Rafah.

Menanggapi seruan Presiden Uni Eropa dan Kanselir Jerman, Netanyahu tak ambil pusing.

Dia menegaskan bahwa pasukan Israel akan melanjutkan serangan darat di kota Gaza itu.

Pengamat politik Al Jazeera Marwan Bishara mengatakan kecaman serangan Israel atas Rafah tak masuk akal.

Seruan petinggi Barat muncul setelah Israel menyetujui rencana serangan darat ke Rafah pada pekan lalu.

Sejumlah pihak mewanti-wanti serangan tersebut akan menimbulkan bencana kemanusiaan. Namun, Israel tak mempertimbangkan seruan itu.

Israel melancarkan agresi ke Palestina sejak Oktober 2023. Mereka juga mendeklarasikan perang melawan Hamas.

Selain itu, Israel membatasi bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza sehingga memicu kelaparan dan krisis pangan.

Hingga kini total korban meninggal akibat agresi Israel mencapai lebih dari 31.000 mayoritas anak-anak dan perempuan.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami