Album Terbaru Taylor Swift Tuai Keluhan dari Emak-Emak
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Sejumlah orang tua dari penggemar remaja dan anak-anak dari Taylor Swift mengeluhkan album terbaru musisi tersebut, The Tortured Poets Department, yang dianggap tidak ramah anak.
Diberitakan New York Post, Sabtu (20/4), para orang tua Taylor Tots, atau penggemar remaja Taylor Swift, mengungkapkan keluh kesah mereka di grup Facebook bernama Taylor Swift's Vaults yang beranggotakan lebih dari 480 ribu akun.
"Saya merasa sedih untuk seluruh Taylor Tots karena sebagian besar orang tua tidak akan menganggap album ini pantas," kata seorang member grup tersebut yang disukai lebih dari 1.500 akun dan mengundang komentar lebih dari 1.000 percakapan.
Dari tumpukan komentar tersebut, banyak ibu-ibu mengaku mereka melindungi anak-anak mereka dari kata-kata kasar dan tema dewasa, seperti seks, kekerasan, hal berbahaya, dan kematian.
"Album ini jelas TIDAK cocok untuk anak-anak," kata yang lain.
"Ini berjudul 'tortured poets' siapa yang ngira bakal jadi album untuk anak-anak?" kata yang lain.
Sejumlah orang tua yang lain menyatakan mereka tidak khawatir soal kata-kata sumpah serapah yang disebut Swift dalam album ini, melainkan tema gelap dari lagu-lagu di dalamnya.
"Saya OK dengan kata-kata makian, tapi ada banyak bahasan soal menyakiti diri sendiri, kekerasan, dan kematian yang membuat saya tak nyaman," kata yang lain.
"Saya bawa tidur album ini dan dengarkan lebih dulu sebelum saya memutuskan apakah akan memberikan ini dengan anak saya yang berusia 9 tahun," kata yang lain.
"Saya juga mendebatkan ini dengan diri saya sendiri. Bukan karena makian, tapi karena perasaan dalam dan dewasa di dalam lagunya. Ini jelas gelap banget," kata ibu-ibu lainnya.
Beberapa orang tua menyarankan untuk memberikan anak-anak mereka karya-karya Swift yang lebih lawas yang memang "ramah anak", tapi sebagian orang tua lainnya menyatakan hal itu tidaklah mudah.
"Saya rasa liriknya sudah tidak lagi bisa untuk anak-anak. Dan itu tidak masalah. Mari biarkan anak-anak mendengar karya dia yang lama dan kemudian ketika anak-anak sudah 21 tahun, beri mereka sisanya dan biarkan mereka yang menentukan," kata seorang ibu.
"Namun sulit menjelaskan ke penggemar dia yang lebih muda yang cinta banget sama dia. Anak saya 10 tahun." timpal yang lain.
Seorang ibu-ibu memberikan saran untuk memilih album Taylor versi 'bersih' dari kata-kata kasar dan konten 'gelap' sebagai alternatif.
"Dia menulis soal topik-topik yang memang untuk orang dewasa. Namun ada juga versi non-eksplisit kalau kalian khawatir soal bahasanya, jadi mestinya bukan sebuah masalah," kata pengguna lainnya.
"Sebagai ibu, saya tidak khawatir. Anak saya boleh mengumpat, tapi dia mesti tahu kapan waktu yang pas untuk itu." kata yang lain.
"Kalian tahu berapa banyak lagu yang sudah saya dengarkan yang sangat tidak pantas dan saya tidak menyadarinya hingga saya dewasa. Anak-anak tidak akan paham kecuali orang tua mereka menjelaskannya," kata yang lain.
Taylor Swift resmi merilis album ke-11 dalam kariernya, The Tortured Poets Department (TTPD), pada Jumat (19/4) pukul 11.00 WIB secara global. Album TTPD disebut Swift, pada Februari 2024, sudah ia simpan selama dua tahun terakhir.
Album itu pun sudah menciptakan rekor baru. The Tortured Poets Department terjual 1,4 juta unit album secara tradisional di Amerika Serikat hanya dalam satu hari, yakni hari perilisan pada 19 April 2024.
Diberitakan Billboard pada Sabtu (20/4), data Luminate akan penjualan CD, kaset, vinyl, dan unduhan digital TTPD tersebut menjadi yang terbesar yang pernah terjadi di Amerika Serikat. (sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net