search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kemlu RI Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Longsor di Papua Nugini
Senin, 27 Mei 2024, 13:02 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Kemlu RI Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban Longsor di Papua Nugini

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Kementerian Luar Negeri RI memastikan tak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa tanah longsor di Papua Nugini.

"Pasca bencana tanah longsor di PNG, KBRI Port Moresby telah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI. Sejauh ini, tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam bencana tersebut," kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI, Judha Nugraha, Minggu (26/5).

Judha menyampaikan KBRI Port Moresby bakal terus memonitor situasi di lapangan.

Sementara itu, dalam keterangan resmi, Kementerian Luar Negeri Indonesia menyampaikan simpati dan belasungkawa atas peristiwa tanah longsor di negara tetangga RI ini.

"Pemerintah Indonesia menyampaikan simpati dan belasungkawa atas musibah tanah longsor yang menimpa ratusan warga di Provinsi Enga, Papua Nugini," demikian keterangan Kemlu RI dalam unggahan di X, Sabtu (25/7).

Pemerintah RI berharap para korban yang masih hilang diberikan keselamatan serta proses evakuasi dan pemulihan berjalan lancar.

Lebih dari 670 orang diduga tewas usai tanah longsor menerjang sebuah desa di Papua Nugini, Jumat (24/5) dini hari lalu.

Desa di lereng bukit Provinsi Enga hancur total. Tanah longsor menimbun sejumlah rumah dan orang-orang yang tengah tidur saat bencana terjadi.

"Situasinya sangat buruk karena tanah masih longsor. Air mengalir dan ini menimbulkan risiko besar bagi semua orang," kata perwakilan badan migrasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Serhan Aktoprak, dikutip AFP.

Pengiriman bantuan ke zona bencana juga sulit dilakukan. Ini diperparah dengan kondisi jalan yang rusak, medan yang terjal, hingga konflik antarsuku di wilayah tersebut.

Jumlah korban diperkirakan akan semakin bertambah dalam beberapa hari ke depan, seiring dengan proses evakuasi yang masih terus dilakukan. (sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami