search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bukan di Jakarta, Ini Alasan Band Metal Lawang Pitu Pilih Bali Jadi Tempat Peluncuran Album
Minggu, 16 Juni 2024, 14:25 WITA Follow
image

beritabali/ist/Bukan di Jakarta, Ini Alasan Band Metal Lawang Pitu Pilih Bali Jadi Tempat Peluncuran Album.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Band bergenre metal Lawang Pitu kembali merilis album baru bertajuk 'Anugerah Harmoni' pada Jumat (15/6/2024) di Hard Rock Cafe, Kuta, Bali.

Band yang berisi personel kawakan di genrenya itu selalu memilih Bali menjadi tempat pertama merilis album sebelum menjelajah kota lainnya di Indonesia.

Ternyata alasan memilih Bali sebagai tempat pertama meluncurkan Album bukan di Jakarta memiliki pertimbangan sendiri. Seperti yang diutarakan ACC (basis) Lawang Pitu (L7). ACC menyebut Bali menjadi tempat yang spesial bagi L7 untuk bermusik dan mencari inspirasi. Selain Pulau Dewata ini menurutnya dikenal warganya ramah dan terbuka dengan semua aliran musik.

Seperti dalam rancangan album berikutnya, menurut pengakuan ACC sudah membuat lagu tentang pulau Bali. Hal ini menunjukkan bagaimana Bali menjadi tempat yang istimewa bagi band yang terbentuk pada 2022 lalu. 

Dalam album ini, L7 mengalami perubahan di lini personel dan bermetamorfosa genre. Jika sebelumnya ada Doddy Katamsi (Vox - alumnus; Elpamas, Seven Years Letter, Kantata), ACC (Bass), Tommy Karmawan (Guitar - Garux), Satriyo (Guitar - alumnus Junior - Koes Plus), Arif Rahman (Drum), kini Doddy diganti Trison Manurung yang sebelumnya pernah bermain di Edane dan masih memiliki band bernama Roxx. 

Ketiadaan Doddy Katamsi lantaran kondisi kesehatannya yang tidak memungkinkan beraktivitas di band tersebut. Posisi Tommy sebagai gitaris yang kini aktif sebagai seniman lukis di Yogyakarta juga diisi Jibonez. Dengan hadirnya dua personel baru ini, L7 juga sekaligus bermetamorfosa genre dari sebelumnya rock menjadi metal.   

"Kita ga melamar langsung om Trison tapi kita ajak main dulu, ternyata beliau menyukai lagu ini dan terus kita ajak gabung dan lamaran kita diterima mau," ungkap ACC saat proses masuknya Trison di band.

Sementara Budi Ace sebagai pengamat musik menyebut identitas Roxx dalam diri Trison, memang tak terhindarkan. Namun sebagai seorang profesional, terdengar  Trison sekaan mencoba membuat vokal khas yang berbeda untuk Lawang Pitu.

"Coba simak lagu 'Takdir'. Disini Trison, seperti juga pada lagu lainnya, ia mencoba melepaskan karakter suara khasnya saat menyanyikan Roxx maupun Edane. Trison mencoba menyatu dalam lirik ciptaannya yang bernuansa "cinta", dan melebur kedalam musik Lawang Pitu," katanya.

Konon, kata Buddy, butuh waktu sebulan untuk mengisi suara Trison dalam 10 track, agar bisa kawin dengan musik Lawang Pitu. Upaya Trison, tidak sia-sia. Enerjinya tumpah ruah disana. 

"Dan terdengar  menggelegar dalam nomor kritikal bertajuk 'Pengkhianat'. Apalagi ada lead guitar Eet Sjahrani, yang menyayat di tengah rif-rif indah dari gitar Tommy Karmawan," sebutnya.

Sedangkan, gitaris pengganti Tommy, Jibonez, meski hanya kebagian mengisi lead guitar dalam satu lagu bertajuk 'Semangat Juang Pertiwi', tapi itu sudah cukup sebagai legitimasi, bahwa ia gitaris yang tepat menggantikan Tommy. 

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami