search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Keyakinan Konsumen Bali Masih Terjaga di Tengah Perlambatan Pasca-Libur Lebaran
Jumat, 28 Juni 2024, 22:16 WITA Follow
image

beritabali/ist/Keyakinan Konsumen Bali Masih Terjaga di Tengah Perlambatan Pasca-Libur Lebaran/

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) Mei 2024 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi Bali tetap terjaga. 

Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Provinsi Bali di Mei 2024 tercatat 140,08, sedikit menurun dibandingkan bulan sebelumnya 144,50 namun tetap terjaga pada area optimis (indeks > 100). 

Perlambatan ini sejalan dengan musim low season pasca musim libur lebaran. Di sisi lain, IKK tercatat sebesar 125,2  juga sedikit melambat dari 127,7 meski masih optimis. 

Adapun Survei Konsumen merupakan survei bulanan Bank Indonesia untuk mengetahui tingkat keyakinan konsumen mengenai kondisi ekonomi saat ini dan ekspektasi konsumen terhadap kondisi perekonomian ke depan. 

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, G. A. Diah Utari, mengatakan keyakinan konsumen di Bali Mei 2024 tetap optimis ditopang oleh capaian Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). 

"Komponen pembentuk IKE yaitu Indeks Penghasilan Saat Ini dibandingkan 6 bulan yang lalu tercatat naik menjadi sebesar 140,5 dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 140,0," jelasnya, Jumat (28/6/2024).

Adapun indeks ketersediaan Lapangan kerja dibandingkan 6 bulan lalu tetap terjaga pada area optimis sebesar 138,0. 

Sementara itu, tetap terjaganya IEK ditopang seluruh komponen pembentuknya, terutama Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha 6 bulan mendatang sebesar 150,5; Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja sebesar 143,5; dan Ekspektasi Penghasilan sebesar 145,0 yang masing-masing masih berada dalam zona optimis. 

Ekspektasi konsumen yang tetap terjaga di masa mendatang mempengaruhi perkembangan konsumsi rumah tangga ke depan, perkembangan investasi, meningkatnya produktivitas dan daya saing serta membuka peluang mendorong pertumbuhan ekonomi Bali yang tetap kuat. 

"Hal ini tetap perlu diiringi dengan sejumlah langkah untuk menjaga daya beli masyarakat. Untuk itu, Bank Indonesia bersama Pemerintah Provinsi Bali melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten atau Kota se-Bali senantiasa berkoordinasi erat guna mengawal stabilitas pasokan dan harga komoditas guna menjaga tingkat inflasi Provinsi Bali tetap pada rentang kisaran target," tutupnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami