search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Iran Tangkap 12 Orang Diduga Mata-Mata Israel
Senin, 23 September 2024, 13:21 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Iran Tangkap 12 Orang Diduga Mata-Mata Israel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Garda Revolusi Iran menangkap 12 orang yang diduga menjadi agen mata-mata Israel dan merencanakan serangan ke wilayah mereka.

"Karena rezim Zionis [Israel] dan para pendukung Barat mereka, terutama Amerika Serikat, belum berhasil dalam tujuan jahat mereka terhadap rakyat Gaza dan Lebanon, mereka sekarang berusaha untuk menyebarkan krisis ke Iran dengan serangkaian tindakan yang direncanakan terhadap keamanan negara kami," kata pernyataan itu, mengutip Reuters, Minggu (22/9).

Garda Revolusi menambahkan bahwa anggota jaringan yang terdiri dari 12 orang telah ditangkap di enam provinsi berbeda di Iran, namun tidak menyebutkan kapan.

Ketegangan di Timur Tengah telah meningkat sejak ribuan pager dan walkie-talkie yang digunakan oleh anggota Hizbullah Lebanon meledak dalam sebuah serangan yang secara luas dituduhkan kepada Israel.

Hizbullah dan Israel terlibat saling serang di perbatasan dalam konflik yang berjalan paralel dengan agresi negara zionis tersebut ke Jalur Gaza yang telah berlangsung hampir setahun.

Pada akhir Juli, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, terbunuh di Teheran dalam sebuah pembunuhan yang dituduhkan kepada Israel oleh pihak berwenang Iran. Israel tidak mengaku bertanggung jawab.

Sebelumnya, Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres khwatir Lebanon berisiko seperti Gaza imbas ketegangan antara Israel dan Hizbullah, kelompok milisi Lebanon, dalam beberapa hari terakhir.

"Yang menjadi kekhawatiran saya [adalah] kemungkinan mengubah Lebanon [menjadi] Gaza yang lain," kata Guterres, mengutip AFP.

Para pejuang Hizbullah dan militer Israel sudah saling serang selama hampir satu tahun. Serangan Hizbullah ini merupakan bentuk dukungan kepada Palestina yang digempur oleh Israel sejak 7 Oktober 2023.

Namun, ketegangan antara Hizbullah dan Israel meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Terlebih usai gelombang ledakan perangkat komunikasi, mulai dari pager hingga walkie talkie, di Lebanon yang menewaskan puluhan orang dan ribuan lainnya luka-luka.

Mereka menuding Israel jadi dalang gelombang ledakan tersebut.

Israel pada hari Jumat menyerang pinggiran selatan Beirut, ibukota Lebanon, dan menewaskan sedikitnya 16 anggota Hizbullah, termasuk seorang komandan senior. Kementerian Kesehatan Lebanon menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 45 orang, termasuk warga sipil.

Wakil kepala Hizbullah Naim Qassem mengatakan bahwa kelompoknya berada dalam "fase baru" dalam pertempuran melawan Israel, dan bersumpah akan melakukan konfrontasi terbuka.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam beberapa hari terakhir, Israel telah "menghantam Hizbullah dengan serangkaian pukulan yang tidak pernah dibayangkannya."

"Jika Hizbullah tidak menerima pesan itu - saya jamin - mereka akan menerima pesan itu. Kami bertekad untuk mengembalikan warga kami di utara ke rumah mereka dengan aman," kata Netanyahu. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami