search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Konflik Timur Tengah Akan Jadi Bahasan Presiden Iran dan Putin
Rabu, 9 Oktober 2024, 10:21 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Konflik Timur Tengah Akan Jadi Bahasan Presiden Iran dan Putin

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin untuk pertama kalinya pada Jumat (11/10) saat situasi di Timur Tengah membara.

Pezeshkian dan Putin bakal bertemu di sela-sela pertemuan Forum Asia Tengah di Turkmenistan. Dalam pertemuan itu, mereka bakal membahas konflik di kawasan tersebut.

"Pertemuan ini memiliki arti penting baik untuk membahas isu-isu bilateral maupun, tentu saja, membahas situasi yang meningkat tajam di Timur Tengah," kata ajudan Putin Yury Ushakov, dikutip Mehr News.

Rencana pertemuan Pezeshkian dan Putin berlangsung saat Timur Tengah membara.

Israel saat ini bersiap meluncurkan serangan balasan ke Iran usai mereka menyerang ratusan rudal hipersonik dan balistik ke Negara Zionis pada 1 Oktober.

Iran mengeklaim 90 persen rudal mereka mengenai sasaran Israel termasuk Iron Dome dan pangkalan militer.

Sejumlah pihak menduga Israel kemungkinan mengebom fasilitas atau kilang minyak Teheran.

Iran sementara itu bersumpah akan menyerang Israel dengan lebih menghancurkan dan mematikan jika pasukan Benjamin Netanyahu betul-betul meluncurkan serangan balasan.

Para pengamat menduga jika saling balas serangan itu berlanjut akan memicu perang rudal.

Rencana pertemuan kedua pemimpin itu juga bakal berlangsung saat Iran mengusulkan pengiriman jet tempur Su-35 dari Rusia.

Jet itu merupakan salah satu pesawat tempur pembom canggih dan tangguh buatan Rusia.

Iran juga disebut-sebut berusaha mengakuisisi sistem pertahanan udara canggih Rusia, S-400.

S-400 dikenal karena kemampuan mendeteksi dan menghancurkan berbagai ancaman udara.

Jika S-400 ditempatkan bersama jet tempur Su-35, Iran bisa mengubah dinamika militer di Timur Tengah. Sebab, kehadiran mereka mencegah calon agresor.

Pakar militer dan Redaktur Pelaksana EurAsian Times, Nitin J Ticku, yakin jika Iran memperoleh S-400, Israel akan kesulitan menetralkan fasilitas nuklir Teheran. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami