search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemkot Denpasar Gelar Peringatan Rahina Tumpek Klurut
Minggu, 10 November 2024, 00:29 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pemkot Denpasar Gelar Peringatan Rahina Tumpek Klurut.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pemkot Denpasar memperingati Rahina Tumpek Krulut yang dikoordinir Bagian Kesejahteraan Rakyat, Setda Kota Denpasar pada Sabtu (9/11). 

Peringatan Rahina Tumpek Klurut yang jatuh setiap Saniscara Kliwon, Wuku Krulut dipusatkan di Lapangan Puputan Badung, I Gusti Ngurah Made Agung. Tampak hadir dalam kesempatan tersebut Ketua Komisi l DPRD Kota Denpasar, Anak Agung Gede Putra Wibawa, Forkopimda Kota Denpasar, Ketua PHDI Kota Denpasar I Made Arka, dan Pimpinan OPD Pemkot Denpasar.

Pjs. Wali Kota Denpasar, I Dewa Gede Mahendra Putra di sela-sela pelaksanaan Tumpek Krulut menjelaskan, filosofi perayaan Tumpek Krulut mencerminkan penghormatan terhadap alat musik sebagai bagian penting dari kehidupan dan budaya Bali yang menstanakan Dewa Iswara sebagai Dewa Suara. 

Keindahan suara banyak terdapat dalam karya seni, seperti gamelan atau alat musik. Selain itu, perayaan ini juga bertujuan untuk melestarikan dan mendorong keberlanjutan warisan budaya Bali.

“Sebagaimana tersurat dalam Lontar Prakempa dan Aji Gurnita, hari yang baik atau dewasa ayu untuk mengupacarai sarwa tetangguran atau gamelan adalah Rahina Tumpek Krulut. Pada Rahina Tumpek Krulut kita memuja Dewa Iswara atau Kawiswara sebagai Dewa Keindahan, memohon waranugraha agar manusia terus menerus diberi kesenangan dan kebahagiaan sekala-niskala,” jelasnya.

Rahina Tumpek Krulut, kata dia, memiliki makna yang mendalam dalam konteks keberlanjutan budaya. Hari ini adalah waktu untuk merenungkan peran seni tradisional dalam kehidupan sehari-hari, serta untuk menghormati kreativitas dan keterampilan para seniman. Ini juga mengingatkan kita tentang pentingnya merawat alat-alat musik dan peralatan tradisional, serta mempertahankan hubungan yang harmonis antara manusia, alam, dalam kehidupan sehari-hari.

Oleh karena itu, bertepatan dengan Rahina Tumpek Krulut diperingati sebagai rahina tresna asih yang bermakna kasih sayang. 

“Dalam peringatan Tumpek Krulut mari kita maknai peran seni tradisional dan menghormati kreativitas para seniman, dengan merawat alat musik tradisional menuju keharmonisan bersama yang mengedepankan saling asah asih asuh, salunglung sabayantaka dalam pemaknaan rahina tresna asih,” ujarnya.

Sementara Kepala Bagian Kesra Setda Kota Denpasar, IB. Alit Antara mengatakan, Peringatan Rahina Tumpek Krulut dipuput Ida Pedanda Gde Putra Mas Griya Siangan Balun. 

Dijelaskan Wewalen peringatan Rahina Tumpek Krulut meliputi, Tari Rejang Taksu Bhuwana dari PHDI Kota Denpasar, dirangkai dengan tetangguran dari Sekaa SelondingTuroning Gurnita Banjar Anyar Padangsambian, Seka Gong Saron Lila Arsa Jro Gede Tainsiat, Seka Gender Kembang Waru Banjar Abiankapas Kaja, Seka Gambuh Banjar Menesa Pedungan, Seka Gandrung Pura Majapahit, Seka Gong Gede Wahana Gurnita, dan Seka Semarapegulingan Natar Ayun Banjar Saba Penatih. 

"Kegiatan juga dirangkai dengan tarian kecak dari Seka Kecak Srikandi Metu Swara Denpasar Timur dan Kekidungan dari Widyasabha Kota Denpasar," ujarnya. 

Editor: Robby

Reporter: Humas Denpasar



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami