search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
AS Larang Penerbangan ke Haiti Usai 3 Maskapai Ditembak Saat Terbang
Kamis, 14 November 2024, 09:09 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/AS Larang Penerbangan ke Haiti Usai 3 Maskapai Ditembak Saat Terbang

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Amerika Serikat melarang seluruh penerbangan menuju Haiti usai insiden tiga pesawat terkena tembakan pada Senin (11/11) lalu.

Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat pada Selasa (12/11) menyatakan seluruh penerbangan dari AS ke Haiti dihentikan buntut insiden penembakan yang mengenai satu pesawat komersial maskapai Spirit Airlines yang datang dari Florida ke ibu kota Port-au-Prince.

Insiden itu pun memaksa rute pesawat diubah menjadi menuju Republik Dominika. Menurut laporan, seorang pramugari mengalami luka ringan dalam insiden tersebut.

Sejumlah foto yang beredar di media menunjukkan beberapa bagian pesawat berlubang imbas ditembaki peluru.

Selain pesawat Spirit Airlines, dua pesawat lain yang meninggalkan ibu kota Haiti pada Senin juga ditembaki. Dua pesawat itu yakni JetBlue dan maskapai American Airlines. Kedua pesawat tersebut selamat.

Merespons peristiwa ini, Kementerian Luar Negeri AS pada Selasa meminta para pemimpin Haiti untuk mengesampingkan kepentingan pribadi dan berfokus pada keberlanjutan pemerintahan negara itu.

"Kebutuhan akut dan mendesak rakyat Haiti mengamanatkan bahwa pemerintah transisi memprioritaskan pemerintahan di atas kepentingan pribadi yang bersaing dengan aktor politik," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Matthew Miller, seperti dikutip Channel NewsAsia.

Insiden penembakan itu terjadi di saat Haiti dilanda kekacauan terkait kekerasan geng kriminal.

Haiti sejak lama terisolasi dari dunia buntut kekerasan yang mengguncang negara itu. Bandara utama Haiti sampai-sampai ditutup seiring dengan terdengarnya letusan tembakan dari sejumlah wilayah di ibu kota.

Pertokoan dan sekolah-sekolah di Haiti telah lama tak beroperasi karena kekhawatiran akan kekerasan. Sekitar 80 persen ibu kota Haiti saat ini telah dikuasai oleh geng kriminal.

Geng-geng kriminal kerap dilaporkan melakukan kekerasan yang menargetkan warga sipil, dengan merampok, memerkosa, bahkan menculik mereka.

Menurut catatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lebih dari 1.200 orang tewas sejak Juli hingga September imbas kekerasan di Haiti.

Haiti saat ini dipimpin oleh dewan transisi yang dibentuk untuk menstabilkan negara itu. Sejak lama Haiti tak punya presiden maupun parlemen. Negara itu terakhir kali mengadakan pemilihan umum pada 2016.

Pada Senin, dewan transisi kepresidenan Haiti menunjuk Alix Didier Fils-Aime sebagai perdana menteri menggantikan PM sebelumnya, Garry Conille, yang terlibat perebutan kekuasaan dengan dewan transisi. (sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami