Kemenuh Monkey River Destinasi Wisata Baru Selain Monkey Forest Ubud
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Desa Adat Kemenuh, yang terletak di Kecamatan Sukawati, Gianyar, memperkenalkan destinasi wisata baru bernama Kemenuh Monkey River.
Destinasi ini bertujuan untuk mengintegrasikan keindahan alam, pelestarian budaya, dan pengembangan potensi desa dengan konsep pariwisata berkelanjutan.
Bendesa Adat Kemenuh, Ida Bagus Alit, menjelaskan bahwa tujuan utama dari kemunculan destinasi ini adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi desa sembari tetap menjaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal.
Kemenuh Monkey River dirancang dengan mengusung filosofi Tri Hita Karana, yang menekankan pada keharmonisan hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dengan alam, serta manusia dengan sesama.
"Kami ingin tempat ini tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga ruang untuk mengimplementasikan nilai-nilai spiritual dari Tri Hita Karana," ujar Ida Bagus Alit.
Destinasi ini memiliki kekayaan alam yang luar biasa, dengan hutan lebat, pohon-pohon langka seperti pule dan jati putih, serta menjadi habitat bagi sekitar 400 ekor monyet. Lokasinya juga dekat dengan tiga pura suci, yaitu Pura Dalam Kayangan Dalam, Pura Prajapati, dan Pura Beji, yang menambah nilai spiritual dan keindahan alamnya.
Kemenuh Monkey River menyediakan berbagai fasilitas menarik bagi pengunjung, antara lain: Tempat Penglukatan: kolam alami dengan air bersih yang bersumber langsung dari mata air, disiapkan untuk kegiatan penyucian diri.
Selanjutnya, ada area Bermain Anak dan Rekreasi: Playground untuk anak-anak dan ruang santai untuk keluarga. Juga dilengkapi dengan restoran Outdoor dan Indoor: Menyajikan hidangan khas Bali dengan pemandangan hutan yang menakjubkan.
Juga ada wisata Edukasi: Program pendidikan yang mengajak pengunjung untuk berpartisipasi dalam pelestarian alam dan berinteraksi secara bijaksana dengan monyet-monyet di kawasan tersebut.
Ida Bagus Alit menekankan bahwa keamanan dan kenyamanan pengunjung adalah prioritas utama. "Kami sangat berhati-hati dalam persiapan ini. Pengelolaan sampah, kontrol keamanan, dan keberlanjutan lingkungan menjadi fokus utama agar destinasi ini tetap asri dan layak dikunjungi," ujarnya.
Pengembangan Kemenuh Monkey River juga melibatkan pemuda desa yang berperan penting dalam menjaga kebersihan area, menanam pohon, dan mengelola fasilitas.
"Pemuda memiliki kemampuan melihat peluang. Kami berikan dorongan dan tanggung jawab agar mereka lebih mencintai desa dan dapat mengelola potensi ini secara profesional," ujar Ida Bagus Alit.
Selain itu, masyarakat desa juga dapat berkontribusi melalui donasi sukarela yang akan digunakan untuk operasional dan pengembangan lebih lanjut.
Meskipun pembangunan sudah dimulai beberapa tahun lalu, peluncuran resmi Kemenuh Monkey River direncanakan pada Maret 2025, bertepatan dengan momentum hari baik dalam kalender Bali. Sejumlah pengunjung telah datang meskipun destinasi ini belum dibuka secara resmi.
"Kami ingin memastikan semua persiapan selesai sebelum peluncuran. Kesucian kawasan pura tetap menjadi prioritas, dan kami akan menetapkan batas-batas area yang dapat diakses untuk menghormati nilai-nilai spiritual yang ada," jelas Ida Bagus Alit.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/gnr