search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pertumbuhan Kredit Negatif, BPR di Bali Disebut Butuh Solusi Bersama
Sabtu, 28 Desember 2024, 14:05 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pertumbuhan Kredit Negatif, BPR di Bali Disebut Butuh Solusi Bersama.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kinerja Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Bali saat ini menghadapi tantangan berat. Data menunjukkan adanya pertumbuhan kredit yang negatif, yakni minus 0,34%, dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) yang masih tinggi mencapai dua digit. 

Selain itu, Return on Equity (ROE) tercatat minus 1,77% dan Loan-to-Deposit Ratio (LDR) hanya 74,95%. Kondisi ini menggambarkan betapa pentingnya solusi bersama untuk mendukung pemulihan ekonomi Bali pasca pandemi COVID-19.

Direktur Utama BPR Kanti, Made Arya Amitaba, menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pengusaha, pemerintah, dan regulator dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi sektor BPR. Dalam acara yang digelar di Sanur pada Jumat malam (27/12/2024), ia menekankan bahwa kerjasama yang solid sangat dibutuhkan untuk memulihkan kondisi perekonomian yang terpuruk selama pandemi.

Made Arya juga menjelaskan bahwa meskipun industri BPR secara umum menghadapi kesulitan, BPR Kanti berhasil menunjukkan kinerja yang relatif lebih baik. Dengan Return on Asset (ROA) mencapai 2,8% dan ROE yang sangat baik yaitu 28%, BPR Kanti optimis dapat mencapai target aset sebesar Rp 1 triliun pada tahun 2025. 

“Kita harus bersinergi, bukan bersaing. Mari bersama-sama memanfaatkan kredit di BPR, koperasi, dan LPD untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Made Arya. Menurutnya, pendekatan kolaboratif adalah kunci untuk mempercepat pemulihan ekonomi Bali yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Lebih lanjut, Made Arya juga mengajak pelaku usaha untuk memanfaatkan fasilitas pembiayaan bersama melalui kredit sindikasi. Hal ini dinilai efektif untuk mendukung proyek-proyek besar dengan risiko yang lebih terdiversifikasi, tanpa dibatasi oleh Bank Minimum Prudential Capital (BMPK). 

"Dukungan dari semua pihak, baik itu pengusaha, pemerintah, maupun regulator, sangat penting untuk membangun kembali ekonomi Bali yang tangguh. Kami di BPR Kanti siap menjadi bagian dari solusi bersama," pungkas Made Arya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami