Turis India Jadi Pemandu di Bandara Ngurah Rai Ditahan, Bakal Dideportasi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Bali, berhasil memergoki seorang warga negara asing (WNA) asal India yang menyambi jadi pemandu wisata saat menjemput tamu di Bandara Ngurah Rai Rai, pada Rabu 5 Januari 2025. Turis India berinisial VV itu kini ditahan dan bakal dideportasi.
Menurut Plt. Kepala Kantor Imigrasi Ngurah Rai Anak Agung Bagus Narayana, pihaknya mengamankan VV karena dicurigai melakukan pekerjaan jadi pemandu wisata. Padahal kegiatan tersebut tidak boleh dilakukan oleh warga asing di Bali.
Sebelumnya, pihak Imigrasi telah mendapatkan informasi tersebut dan menugaskan Tim Intelijen dan Penindakan Keimigrasian (Inteldakim) untuk melakukan pengecekan lapangan.
Petugas Imigrasi selanjutnya mengintai di areal penjemputan Terminal Kedatangan Internasional Bandara Ngurah Rai. Bahkan sejumlah warga asing yang berada di lokasi penjemputan pun dipelototi. Benar ternyata, petugas Imigrasi menemukan VV dengan gerak-gerik mencurigakan membawa tamu asing.
"Warga asal India itu terlihat menyambut kedatangan rombongan tamu yang juga merupakan orang asing," ungkap AA Bagus Narayana ke awak media, pada Jumat 10 Januari 2025.
Selanjutnya, rombongan orang asing itu diarahkan oleh VV ke mobil yang telah disiapkan di luar. Takut buruanya kabur, Tim Inteldakim langsung mengamankan VV. Ia digiring ke kantor Imigrasi guna dimintai keterangan lebih lanjut atas dugaan penyalahgunaan izin tinggal.
Bagus Narayana mengatakan pengungkapan ini merupakan respon cepat Imigrasi Ngurah Rai atas laporan masyarakat dengan mengamankan terduga VV.
Diakuinya, pihaknya juga melanjutkan pengawasan warga asing dengan menyisir area yang lebih luas. Namun, pihaknya belum menemukan warga asing yang melakukan pelanggaran serupa.
Bagus Narayana kembali menekankan, bahwa pengawasan di wilayah bandara Ngurah Rai saat ini sudah menjadi perhatian khusus, agar bisa melakukan pencegahan dini terhadap adanya pelanggaran orang asing.
"Kami juga melakukan patroli secara rutin dilaksanakan terhadap aktivitas orang asing di Bali. Semua ini untuk menjaga ketertiban dan keamanan Pulau Dewata," pungkasnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy