search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Olah TKP, Pendeman Pura Desa-Puseh Temesi Tidak Hilang, Pelaku Masih Misterius
Selasa, 18 Februari 2025, 18:52 WITA Follow
image

beritabali/ist/Olah TKP, Pendeman Pura Desa-Puseh Temesi Tidak Hilang, Pelaku Masih Misterius.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Pendeman di tiga pelinggih Pura Desa lan Puseh, Desa Temesi, Kecamatan Gianyar, dikeruk oleh orang tak bertanggung jawab. Insiden ini pertama kali diketahui oleh pengempon pura pada Jumat (14/2/2025). Pihak kepolisian telah melakukan olah TKP dan memeriksa sejumlah saksi, namun hingga kini pelaku belum terungkap.

Yang membuat kasus ini semakin janggal adalah tidak adanya benda yang hilang dari pendeman tersebut. Padahal, isi pendeman terdiri dari panca datu, seperti emas, perak, batu permata, hingga uang kepeng. Hal ini menimbulkan tanda tanya di kalangan masyarakat setempat.

Bendesa Adat Temesi, Gusti Made Mastra, mengungkapkan bahwa meskipun pendeman telah dikeruk, isinya masih tetap utuh.

“Pedagingan dibongkar, cuma masih utuh. Ditaruh di sebelahnya,” ujar Gusti Made Mastra.

Menurutnya, ada beberapa pendeman yang hanya dikeruk, sementara isinya dikubur kembali, dan ada juga yang dipindahkan ke tempat lain.

“Isi pedagingan hanya dikeruk, ada yang dikubur lagi, ada juga yang ditaruh di salahnya,” jelasnya.

Kasus serupa sebelumnya juga terjadi di Pura Dalem Pande, dengan modus yang sama. Pendeman hanya digali lalu dikubur kembali, tanpa ada barang yang hilang. Hingga kini, pihak desa adat belum mengetahui motif di balik aksi ini. “Motifnya kami tidak tahu,” ungkapnya.

Untuk mengatasi hal ini, pihak desa telah melakukan nunas bawos kepada sulinggih atau pendeta. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan agar segera digelar upacara melaspas lengkap dengan pecaruan.

Sebelumnya, aksi pengerukan pendeman ini pertama kali diketahui oleh seorang juru sapuh (petugas kebersihan) pada Jumat pagi (14/2/2025). Juru sapuh kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada jero mangku, yang selanjutnya meneruskan informasi ke bandesa adat serta aparat bhabinkamtibmas dan babinsa Temesi.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami