search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bulan Bahasa Bali VII di Bangli, Pelestarian Budaya di Tengah Kemajuan Teknologi
Rabu, 26 Februari 2025, 16:45 WITA Follow
image

beritabali/ist/Bulan Bahasa Bali VII di Bangli, Pelestarian Budaya di Tengah Kemajuan Teknologi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANGLI.

Pelaksanaan Bulan Bahasa Bali ke VII tahun 2025 kembali digelar di seluruh kabupaten/kota di Bali, termasuk di Kabupaten Bangli. 

Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan dan memuliakan bahasa, aksara, serta sastra Bali di tengah pesatnya perkembangan teknologi.

Berbagai lomba diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan Bulan Bahasa Bali ke VII, seperti nyurat aksara Bali, mesatwa Bali, dan nyurat lontar. Dengan mengusung tema Jagat Kerthi Jagra Hita Samasta, yang berarti altar pemuliaan bahasa, aksara, dan sastra Bali sebagai sumber kesadaran menuju keselarasan dengan semesta raya, diharapkan warisan leluhur ini tetap lestari.

Di Desa Yangapi, Kecamatan Tembuku, Bangli, peserta tampak antusias mengikuti perlombaan. Camat Tembuku, I Putu Sumardiana, menegaskan pentingnya pelaksanaan Bulan Bahasa Bali sebagai upaya menjaga seni, adat, dan budaya di tengah gempuran teknologi.

“Pelaksanaan Bulan Bahasa menjadi hal yang sangat penting saat ini, mengingat perkembangan teknologi yang pesat dapat berdampak pada seni dan budaya Bali. Dengan berbagai lomba yang digelar, kami berharap masyarakat, khususnya generasi muda, semakin semangat dalam mempertahankan dan memuliakan bahasa serta sastra Bali,” ujar I Putu Sumardiana, Rabu (26/2/2025).

Sementara itu, Kepala Desa Yangapi, I Wayan Dedi Kurniawan, menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini dan berencana untuk meningkatkan jumlah program pelestarian budaya di masa mendatang.

“Kami siap mendukung kegiatan ini dan ke depan akan menyelenggarakan lebih banyak lagi kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian bahasa, sastra, serta adat dan budaya Bali,” kata I Wayan Dedi Kurniawan.

Dengan adanya pelaksanaan Bulan Bahasa Bali VII tahun 2025 ini, diharapkan bahasa, aksara, dan sastra Bali dapat terus lestari. Seni dan adat budaya yang menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat Bali harus tetap dijaga di tengah derasnya arus kemajuan teknologi.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami