search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ogoh-Ogoh dari 60 Kg Kulit Bawang, Inovasi ST Purwa Jati Kumara Gana
Senin, 24 Maret 2025, 10:51 WITA Follow
image

beritabali/ist/Ogoh-Ogoh dari 60 Kg Kulit Bawang, Inovasi ST Purwa Jati Kumara Gana.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Sekaa Teruna (ST) Purwa Jati Kumara Gana, Banjar Teges Kanginan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud, Gianyar, kembali menunjukkan kreativitasnya dalam pembuatan ogoh-ogoh serangkaian perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini.

Dengan jumlah Sekaa Teruna sebanyak 140 orang, mereka mengusung tema Warsaparwa untuk ogoh-ogoh yang akan diarak pada 28 Maret 2025, tepat saat Hari Pengerupukan.

Uniknya, ogoh-ogoh ini dibuat menggunakan bahan organik, seperti kulit bawang merah dan bawang bombai sebanyak 60 kg, yang setelah dikeringkan menyusut menjadi 30 kg. Selain itu, mereka juga menggunakan daun talas, kulit jagung, dan berbagai material alami lainnya.

I Wayan Gede Sandiyoga, perwakilan dari ST Purwa Jati Kumara Gana, mengungkapkan bahwa penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan ini dilakukan bukan hanya sebagai tantangan dan inovasi baru, tetapi juga untuk mengikuti peraturan pemerintah terkait ogoh-ogoh yang lebih ramah lingkungan. Selain itu, faktor pendanaan dan komitmen mereka terhadap penggunaan material alami turut menjadi alasan utama.

"Kami mendapatkan bahan-bahan tersebut dari berbagai restoran di sekitar Ubud," ujarnya.

Pembuatan ogoh-ogoh ini dimulai sejak 14 Januari 2025, ditandai dengan upacara nuasen karya. Hingga saat ini, proses pengerjaan sudah berjalan lebih dari dua bulan. Salah satu kendala terbesar yang dihadapi adalah pemasangan kulit bawang merah, yang harus dilakukan satu per satu. "Proses ini cukup membosankan dan memakan waktu lama," tambah Sandiyoga.

Selain itu, bagian ogoh-ogoh yang menggunakan modul mesin, terutama di area bunga yang ditempati oleh figur Brahmana, juga sempat mengalami kesulitan dalam penyetelan karena kurangnya pengalaman dalam bidang mesin.

Dengan persiapan yang matang dan semangat yang tinggi, ST Purwa Jati Kumara Gana optimis dapat menampilkan ogoh-ogoh terbaik.

"Kami berharap karya ini bisa menginspirasi komunitas lain untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan tetap melestarikan tradisi dengan cara yang inovatif," pungkasnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami