Seniman dan arsitek kenamaan, Nyoman Nuarta, yang dikenal atas karyanya termasuk rancangan Ibu Kota Negara (IKN), akan menerima penghargaan prestisius dari Puri Kauhan Ubud.

Penghargaan ini diberikan bersamaan dengan empat tokoh almarhum lainnya yang telah berjasa besar bagi Bali dan Indonesia, dalam rangkaian Festival Sastra Saraswati Sewana 2025 edisi kelima.

Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud, Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, menjelaskan bahwa festival kelima ini akan menjadi ruang berbagi perspektif yang dinamis.

"Festival ini akan menjadi ruang berbagi perspektif antara seniman, undagi, sangging, pande, dan penggiat teknologi AI demi pelestarian dan pengembangan budaya Bali," terang beliau.

Salah satu agenda utama festival ini adalah Dharma Panuntun, yang bertujuan menggali nilai-nilai luhur budaya Bali terkait sains dan teknologi dari manuskrip kuno serta sumber lisan warisan leluhur.

Selain itu, agenda ini juga akan mengkaji relevansi nilai-nilai tersebut dalam penciptaan dan penerapan teknologi masa kini, serta mengadaptasi dan merevitalisasi nilai-nilai luhur budaya Bali sebagai pedoman etika dalam pengembangan sains dan teknologi.

Festival Sastra Saraswati Sewana 2025 mengusung tema "Brahmasara Bhawana Mukti: Teknologi untuk Kemajuan Peradaban". Tema ini dipilih sebagai respons terhadap lompatan mutakhir dalam sains dan teknologi yang telah mengubah, bahkan mendisrupsi cara hidup, bekerja, berkomunikasi, dan berinteraksi.

"Bagaimana membuat budaya Bali itu dapat bertahan, beradaptasi, bahkan berkembang di tengah kemajuan teknologi, di tengah gelombang disrupsi teknologi," ujar Anak Agung Gde Ngurah Ari Dwipayana, menyoroti tantangan sekaligus peluang. Diharapkan, festival ini dapat meneruskan nilai-nilai luhur budaya Bali terkait sains dan teknologi kepada generasi muda.

Festival yang rencananya akan dibuka langsung oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, ini akan diselenggarakan pada 10-14 Juli 2025 di Taman Sanggingan, Ubud.

Dalam kesempatan ini, Puri Kauhan Ubud juga akan menganugerahkan Sastra Saraswati Sewana Nugraha kepada lima tokoh kebanggaan Bali yang dinilai telah memberikan kontribusi besar dalam pelestarian, pengembangan, dan pemajuan budaya Bali, khususnya dalam bidang teknologi.

Kelima tokoh tersebut adalah: (Alm) I Gusti Nyoman Lempad, (Alm) Tjokorda Raka Sukawati, (Alm) Ida Bagoes Oka (dikenal sebagai insinyur pertama di Bali), (Alm) Ida Bagus Putu Tugur, dan Nyoman Nuarta.

Penganugerahan ini menjadi bentuk penghormatan atas dedikasi dan inovasi para tokoh yang telah mengharumkan nama Bali dan Indonesia di berbagai lini, terutama dalam konteks relevansi budaya dengan kemajuan zaman.