Warnithi Buktikan Manfaat JKN: Sedia Payung Sebelum Hujan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Ni Wayan Ayu Warnithi (46), seorang wanita tangguh asal Karangasem yang baru saja diserang tiga penyakit berbahaya, sama sekali tidak menduga dirinya harus berjuang menjalani pengobatan yang berlangsung lama.
Beruntung ia sudah menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari segmen Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) atau peserta mandiri sejak tahun 2016.
Bersama tiga orang anggota keluarga lainnya yaitu kedua orang tuanya, Warnithi rutin membayar iuran setiap bulannya sebanyak 300 ribu. Ia berpikir iuran yang ia bayarkan adalah bentuk gotong-royong untuk membantu peserta JKN yang membutuhkan. Di samping itu, juga sebagai bentuk doa agar ia bersama kedua orang tuanya sehat serta tidak kesulitan jika membutuhkan akses layanan kesehatan.
“Kami daftar JKN bukan karena sakit, tapi lebih kepada ingin ikut gotong-royong dan berjaga-jaga jika nanti perlu layanan kesehatan tidak bingung masalah biaya. Hingga akhirnya saya buktikan ketika bapak saya terkena serangan jantung dan harus menjalani operasi pemasangan ring jantung. Untungnya waktu itu benar-benar dijamin penuh sama JKN,” ungkap Warnithi saat diwawancarai di Karangasem pada Senin (24/03).
Ternyata penyakit yang diderita bapaknya menjadi awal mula layanan beruntun yang didapatkan keluarganya. Tak lama kemudian ibunya mengalami musibah terjatuh dan harus menjalani operasi patah tulang kaki. Lagi-lagi Warnithi mengandalkan JKN untuk berobat.
“Setelah bapak dan ibu menjalani pengobatan dengan biaya yang sangat besar, kemudian saya sendiri merasakan mudahnya layanan dari JKN ketika saya merasakan nyeri pada dada kiri. Saya memeriksakan diri ke klinik tempat saya terdaftar dan dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan layanan lebih lanjut,” ujarnya.
Di rumah sakit, Warnithi menjalani serangkaian pengobatan yang kemudian menunjukkan hasil jika ia menderita penyakit jantung. Namun tidak sampai menjalani tindakan pembedahan, untungnya ia hanya diminta mengonsumsi obat jantung untuk menjaga fungsi jantungnya.
Tidak sampai di situ, Warnithi kemudian mengalami penyakit kista yang membuatnya menjalani tindakan pembedahan pada bagian perut untuk mengangkat penyakit tersebut. Sebelumnya ia mengalami datang bulan yang tidak lancar namun selama ini ia menganggap hal tersebut normal. Ketika ia menjalani pengobatan jantung tersebut, barulah ia memiliki keinginan untuk memeriksakan diri karena ia baru menyadari jika datang bulan yang tidak lancar tersebut kemungkinan adalah penyakit.
“Dokter menyampaikan jika rahim saya harus ikut diangkat karena kista yang beratnya sudah mencapai 2,5 kg telah merusak rahim saya dan telah menyebar. Jadi demi keselamatan saya maka rahim saya harus diangkat. Saya juga menyetujui tindakan tersebut,” katanya.
Semua pengobatan yang ia jalani dijamin penuh oleh JKN, sehingga ia tidak mengeluarkan biaya sepeserpun. Selain itu, ia menyatakan jika layanan dari JKN sangat mudah dan cepat tanpa adanya perasaan dibeda-bedakan dengan pasien lainnya. Prinsipnya untuk melindungi diri sebelum jatuh sakit pun terbukti sangat bermanfaat.
“Menjadi peserta JKN ini seperti sedia payung sebelum hujan. Jika tidak ada JKN tentunya saya akan merasa kesulitan biaya, benar kata tetua dulu jika masyarakat merasa takut untuk berobat ke rumah sakit karena tidak memiliki biaya, tetapi kini dengan adanya JKN semuanya jadi serba mudah. Masyarakat bisa berobat dengan baik asalkan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku,” tutur Warnithi.
Editor: Redaksi
Reporter: BPJS Klungkung