Unwar Latih UMKM Kuliner Sanur, Omzet Naik 25 Persen Lewat Digitalisasi
Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Warmadewa 2025
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kelompok Usaha Kuliner ASBHAK Ayam Krispy dan Geprek yang berlokasi di kawasan Sanur, Denpasar, menghadapi tantangan dalam mengelola pemasaran dan pembukuan usaha secara efisien.
Dalam era digital yang semakin kompetitif, keterbatasan pengetahuan dalam memanfaatkan teknologi dan mengelola keuangan menjadi hambatan serius dalam pengembangan usaha mikro, terutama di sektor kuliner. Menanggapi persoalan ini, Universitas Warmadewa mengambil langkah konkret melalui program pengabdian kepada masyarakat.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan pemasaran digital para pelaku usaha mikro melalui pelatihan berbasis praktik dan pendampingan langsung. Fokus pengabdian diarahkan untuk mendorong kemandirian mitra dalam membangun strategi promosi secara daring dan mengelola pembukuan sederhana yang transparan dan sistematis.
Dengan demikian, diharapkan terjadi peningkatan performa bisnis yang berkelanjutan. Program ini dilaksanakan oleh tim dosen Universitas Warmadewa, yakni I Gde Wedana Arjawa sebagai ketua, bersama anggota tim I Made Pulawan dan I Ketut Puja Wirya Sanjaya.
Tak hanya itu, dua mahasiswa juga terlibat aktif sebagai bagian dari implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Metode pelaksanaan terdiri dari pelatihan pemasaran digital berbasis media sosial, penyusunan modul pembukuan, pendampingan praktik usaha, serta sesi evaluasi dan umpan balik dari mitra.
Hasil kegiatan menunjukkan capaian yang menggembirakan. Berdasarkan survei pra dan pascapelatihan, tingkat pemahaman mitra terhadap materi pemasaran dan pembukuan meningkat dari 30% menjadi 80%. Selain itu, data omzet penjualan menunjukkan peningkatan rata-rata sebesar 25% dalam tiga bulan setelah pelatihan.
Hal ini mencerminkan bahwa transfer ilmu pengetahuan dan teknologi yang diberikan telah memberikan dampak langsung terhadap kinerja usaha mitra, baik dari sisi promosi maupun manajemen keuangan.
Keunikan dari program pengabdian ini terletak pada penggunaan pendekatan praktis berbasis kebutuhan riil mitra, dikombinasikan dengan pemanfaatan teknologi digital sederhana namun tepat guna. Modul pembukuan yang dirancang disesuaikan dengan kapasitas mitra, serta strategi pemasaran disusun berdasarkan konten lokal yang relevan dengan target konsumen.
Pendekatan ini menciptakan model pelatihan yang mudah direplikasi bagi UMKM lainnya di berbagai wilayah. Melihat keberhasilan kegiatan ini, tim pengabdian merekomendasikan agar pelatihan serupa diadopsi secara luas dalam program pemberdayaan UMKM, khususnya yang berbasis kuliner.
Perlu pula pengembangan lanjutan melalui media pembelajaran daring dan monitoring pasca kegiatan agar pendampingan dapat berkelanjutan. Kegiatan ini sepenuhnya didukung dan didanai oleh DPPM Universitas Warmadewa melalui Surat Perjanjian Penugasan No. 594/UNWAR/DPPM/PD-14/2005 tanggal 5 Mei 2025.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/adv