search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Terlantar di Gilimanuk, Dua Orang Asal Sidoarjo Dipulangkan

Selasa, 5 Agustus 2025, 17:10 WITA Follow
image

beritabali/ist/Terlantar di Gilimanuk, Dua Orang Asal Sidoarjo Dipulangkan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Dua orang asal Sidoarjo yang terlantar di wilayah Kelurahan Gilimanuk akhirnya dipulangkan oleh aparat gabungan Linmas dan Satpol PP. Keduanya diamankan setelah beberapa hari tinggal di emperan bangunan kosong dan sempat meresahkan warga sekitar.

Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma, SE., MM, menjelaskan bahwa awalnya pihak kelurahan menerima laporan masyarakat mengenai keberadaan dua orang yang sudah dua hari terlihat tidur di emperan bangunan kosong di sebelah Toko AZ, Gilimanuk.

“Kami langsung mendatangi lokasi dan melakukan pendekatan. Mereka mengaku sedang menunggu dijemput temannya untuk diajak bekerja ke daerah Payangan, Gianyar,” jelas Lurah IB Tony, Selasa (05/08/2025).

Saat dimintai identitas, hanya pria yang bisa menunjukkan KTP atas nama Ferdy Prasetyo Nugroho, sementara wanita yang mengaku bernama Shinta tidak membawa identitas apapun. Keduanya mengaku hanya berteman.

Meski awalnya diizinkan menunggu di lokasi, keesokan harinya mereka kembali ditemukan masih berada di tempat yang sama dalam kondisi tertidur. Seorang penjaga toko bahkan melaporkan adanya dugaan perbuatan tidak sopan yang dilakukan pasangan tersebut di area publik.

“Karena mulai mengganggu ketertiban dan kenyamanan lingkungan, kami minta bantuan Linmas dan Satpol PP untuk menjemput dan mengamankan mereka ke pos pemeriksaan KTP,” lanjut Lurah Tony.

Setelah dilakukan pendataan, pihak Kelurahan Gilimanuk berkoordinasi dengan ASDP untuk memfasilitasi pemulangan keduanya. Mereka akhirnya dipulangkan ke Jawa melalui Pelabuhan Gilimanuk dengan menumpang KMP Liputan XII.

Menurut Lurah Gilimanuk, langkah ini diambil untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah perbatasan, serta menghindari potensi gangguan sosial yang bisa muncul dari keberadaan orang-orang yang tidak jelas tujuannya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami