Bank BPD Bali Jadi Pionir QRIS Lintas Negara hingga Jepang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Peluncuran Quick Response Code Indonesian Standar (QRIS) Cross Border menjadi kado istimewa dalam HUT RI Ke-80. Melalui program ini warga Indonesia dapat menggunakan QRIS sebagai metode pembayaran di Jepang.
Menariknya, Bank BPD Bali menjadi Bank Daerah pertama yang mengaplikasikan program tersebut.
Peluncuran QRIS Cross Border Jepang dilakukan di Kantor Bank Indonesia (BI) Pusat Jakarta dan dilakukan experience transaksi di Kantor Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Minggu (17/8).
Bank BPD Bali mendapat apresiasi tinggi dari Wakil Konsulat Jendral Jepang, Eriko Nakano. Terlebih program ini dapat menembus transaksi lintas negara, hingga ke Negeri Sakura.
“Jadi transaksinya sangat mudah, itu senang sekali. Jadi lebih banyak WNI yang datang ke pariwisata di Jepang, itu kami senang sekali,” ujar Eriko.
Pihaknya pun menyebutkan, saat ini popularitas pembayaran menggunakan QR terus meningkat. Namun untuk pembayaran dengan QRIS tentunya diakui Indonesia lebih maju, sebab di Jepang belum semua toko menggunakan metode tersebut.
“Tapi mungkin Indonesia (5:31) lebih banyak yang pakai QRIS, semua rakyat bisa pakai. Kalau di Jepang, tidak semua, tapi ini sekarang sudah mulai maju Jadi dimana-mana di supermarket, toko-toko kombinasi store itu semua bisa pakai QR,” paparnya.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja menyatakan, peluncuran QRIS Cross Border Indonesia-Jepang diharapkan dapat mendorong kemudahan bertransaksi antar negara. Pihaknya pun sangat berterima kasih atas dukungan dari perbankan di Indonesia, termasuk Bank BPD Bali.
“Kami berterima kasih atas dukungan perbankan, terutama Bank BPD Bali yang sudah menginisiasi dan juga sudah membantu di dalam peluncuran QRIS cross border,” ucap Erwin.
Pihaknya menyatakan, QRIS Cross Border ini pun sangat memberikan kemudahan bagi WNI yang berada di Jepang. Apalagi dapat menggunakan aplikasi lokal untuk melakukan pembayaran tanpa adanya biaya tambahan. Kemudian warga Indinesia di Jepang pun tidak perlu lagi membawa uang cash, kartu kredit, dan travel cheque (cek perjalanan), lantaran dapat bertansaksi secara non tunai.
“Tentunya dengan melihat wisatawan Indonesia ke Jepang itu kan sangat besar sekali ya dan mereka bisa menggunakan QRIS sebagai sarana transaksinya. Tadi juga Bu Wakil Komjen (Jepang) juga mengatakan bahwa potensinya sangat besar dan ini benar-benar memberikan kemudahan bagi wisatawan, sekitar 500 ribu wisatawan ya, per tahun rata-rata,” terangnya.
Melalui peluncuran QRIS Cross Border Indonesia-Jepang ini, Erwin mengaku setidaknya ada 10 bank yang telah disiapkan. Bahkan Bank BPD Bali disebutkan sebagai satu-satunya yang terdepan dalam mengakomodir program ini.
“Bank BPD Bali itu termasuk yang terdepan di dalam mengembangkan QRIS, jadi satu-satunya BPD yang memang sudah ready untuk menerapkan QRIS Cross Border,” jelasnya seraya berharap dapat juga dikembangkan ke negeri Cina yang telah diinisiasi.
Sementara Direktur Bisnis Bank BPD Bali, I Nyoman Sumanaya menyatakan terima kasih kepada Bank Indonesia yang selalu melibatkan Bank BPD Bali dalam setiap programnya. Dalam peluncuran QRIS Cross Border Jepang ini, dirinya mengaku, telah mempersiapkan infrastruktur digital yang memadai. Tentunya hal ini telah melewati dari asessment dari BI sebelum diluncurkan.
“Jadi kami siap berkolaborasi dengan Bank Indonesia, termasuk program selanjutnya dimana Bank BPD Bali juga diikutkan dalam Sandbox QRIS Cross Border Tiongkok,” imbuhnya.
Peluncuran di Kantor Pusat BI
Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke -80 Bank Indonesia meluncurkan QRIS Antarnegara Jepang dan sandbox Tiongkok. Penggunaan QRIS di Jepang menandai perluasan QRIS ke luar ASEAN, setelah sebelumnya dengan Thailand, Malaysia dan Singapura.
Perluasan QRIS ini merupakan sinergi Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) yang diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan efisiensi transaksi bagi masyarakat, serta meningkatkan hubungan ekonomi Indonesia dan Jepang.
Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali sebagai salah satu Penyediaan Jasa Sistem Pembayaran dituntut untuk mampu terus berinovasi dalam tranformasi digital, maka atas kepercayaan Bank Indonesia dan ASPI, BPD Bali turut berkolaborasi dalam Launching QRIS Antarnegara Indonesia–Jepang serta Inisiasi Sandbox QRIS Antarnegara Indonesia–Tiongkok yang diselenggarakan di kantor pusat Bank Indonesia, Jakarta Pusat bersama 23 penyelenggara sistem pembayaran bank non bank lainnya.
Pada kesempatan ini, Bank BPD Bali menjadi satu-satunya Bank Pembangunan Daerah yang turut mengimplementasikan layanan transaksi QRIS Antarnegara Indonesia–Jepang serta ikut serta dalam kegiatan Sandbox QRIS Antarnegara Indonesia–Tiongkok.
Implementasi QRIS Antarnegara ini merupakan langkah strategis dalam mendukung kemudahan transaksi lintas negara, khususnya bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia. Dengan hadirnya QRIS Antarnegara Indonesia–Jepang, wisatawan asal Jepang yang berkunjung ke Bali dapat melakukan pembayaran secara mudah, cepat, aman, dan efisien hanya dengan memindai kode QR yang terhubung dengan sistem pembayaran.
Keikutsertaan Bank BPD Bali menjadi bukti akseptasi dan kesiapan Bank BPD Bali dalam beradaptasi dengan inovasi digital khususnya disistem pembayaran, sekaligus memperluas cakupan layanan pembayaran lintas negara ke pasar yang lebih luas.
Direktur Operasional dan TI Bank BPD Bali, Ida Bagus Gede Setia Yasa, S.Kom, M.M. dalam kesempatan tersebut menerangkan
"Keikutsertaan Bank BPD Bali dalam peluncuran QRIS Antarnegara Indonesia–Jepang dan inisiasi sandbox Tiongkok adalah bukti nyata komitmen kami pada transformasi digital. Sebagai satu-satunya Bank Pembangunan Daerah yang terlibat, kami siap mendukung kemudahan transaksi bagi wisatawan, terutama dari Jepang, sekaligus memperkuat daya saing pariwisata Bali di kancah internasional," ungkapnya.
Dengan terwujudnya implementasi QRIS Antarnegara ini, Bank BPD Bali berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan daya saing pariwisata Bali, memperkuat kolaborasi internasional di bidang ekonomi digital dan mendorong sinergi sistem pembayaran regional seperti dukungan dalam UMKM, ekosistem penerimaan pemerintah daerah khususnya penerimaan dalam pungutan wisatawan asing yang segera dapat diterapkan pada wisatawan asal Jepang dan Tiongkok.
Editor: Redaksi
Reporter: BPD Bali