search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dishub Klungkung Tata Angkutan Wisata di Nusa Penida Cegah Kemacetan

Jumat, 22 Agustus 2025, 18:49 WITA Follow
image

beritabali/ist/Dishub Klungkung Tata Angkutan Wisata di Nusa Penida Cegah Kemacetan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Meningkatnya arus wisatawan ke Nusa Penida berdampak langsung pada kondisi lalu lintas di kawasan kepulauan tersebut. 

Pemerintah Kabupaten Klungkung kini tengah fokus menata angkutan pariwisata demi mengantisipasi potensi kemacetan yang kian meningkat setiap tahun.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Klungkung, Gusti Gede Gunarta, mengungkapkan bahwa lonjakan jumlah kendaraan dan wisatawan menjadi tantangan tersendiri. Meski kondisi lalu lintas dinilai masih relatif terkendali, pihaknya tetap melakukan langkah antisipatif.

“Biasanya kepadatan terjadi di pagi hari, terutama saat wisatawan tiba melalui Pelabuhan Sanur atau ketika mereka bergerak dari dermaga menuju berbagai destinasi di Nusa Penida,” jelas Gunarta pada Jumat (22/8).

Untuk mengatasi hal ini, Dishub bersama pihak kepolisian akan mengoptimalkan personel di lapangan. Selain itu, pada 28 Agustus mendatang, Dishub akan menggelar forum group discussion (FGD) yang melibatkan para pengelola angkutan pariwisata.

“Melalui FGD ini, kami ingin mendorong penertiban dan penataan angkutan wisata agar lebih terorganisir dan tertib,” ujarnya.

Gunarta menambahkan, persoalan di Nusa Penida tak hanya soal meningkatnya jumlah kendaraan, tapi juga terkait keterbatasan kapasitas jalan dan minimnya lahan parkir milik pemerintah. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan.

Dalam forum nanti, berbagai pihak akan dilibatkan, termasuk kepolisian, pelaku pariwisata, serta pemangku kepentingan lainnya. Sosialisasi juga akan menyasar kewajiban mutasi kendaraan ke pelat Bali.

“Banyak kendaraan angkutan wisata masih menggunakan pelat luar daerah. Padahal, pajaknya semestinya masuk ke Bali,” tegasnya.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/klk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami