Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




59 Sekolah di Buleleng Direvitalisasi, Nilainya Capai Rp40,7 Miliar

Selasa, 28 Oktober 2025, 17:35 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali/ist/59 Sekolah di Buleleng Direvitalisasi, Nilainya Capai Rp40,7 Miliar.

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Sebanyak 59 sekolah mulai dari TK hingga SMP di Kabupaten Buleleng tengah direvitalisasi tahun ini. Proyek senilai Rp40,7 miliar tersebut bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pusat.

Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra mengatakan, program revitalisasi mencakup 8 TK dengan total anggaran Rp1,8 miliar, 37 SD senilai Rp29 miliar lebih, dan 14 SMP sebesar Rp9,7 miliar.

Menurut Sutjidra, masih banyak sekolah di Buleleng yang membutuhkan perbaikan gedung maupun tambahan fasilitas seperti toilet dan perpustakaan. Pemerintah daerah berkomitmen melanjutkan revitalisasi secara bertahap, baik dengan dana pusat maupun APBD Buleleng.

“Masih banyak gedung sekolah yang rusak dan sudah tua. Tahun depan akan kami anggarkan lagi agar proses belajar-mengajar semakin nyaman,” ujarnya saat meninjau revitalisasi SDN 2 Liligundi, Selasa (28/10).

Revitalisasi 59 sekolah ini ditarget rampung Desember 2025. Sutjidra menegaskan perbaikan atap menjadi prioritas utama, mengingat musim hujan akan segera tiba. “Atap harus diselesaikan lebih dulu, karena sangat krusial. Setelah itu baru lantai dan dinding,” jelasnya.

Ia berharap program ini bisa mendorong pemerataan akses pendidikan, terutama di wilayah pelosok. “Kalau gedungnya sudah bagus, orang tua tidak perlu menyekolahkan anaknya jauh-jauh ke kota,” tandasnya.

Sementara Kepala SDN 2 Liligundi, Desak Made Sri Artini, mengungkapkan bahwa hampir seluruh atap sekolahnya rusak berat dan bocor sejak lama. Beruntung, tahun ini usulan perbaikan akhirnya disetujui pusat.

Proses revitalisasi yang dimulai 31 Agustus 2025 kini telah mencapai 53 persen. Selama pengerjaan, kegiatan belajar-mengajar diatur dengan sistem rolling.

“Kami punya 67 siswa. Kelas 1 dan 2 tetap tatap muka karena fokus belajar calistung, sedangkan kelas 3-6 bergantian. Seminggu tatap muka, seminggu daring,” jelasnya.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/rat



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami