search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Dihadiri Gubernur dan Dipuput 35 Sulinggih
Kamis, 11 Oktober 2007, 16:51 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Khusus rangkaian karya puncak kali ini dipuput oleh Ida Pedanda Putra Kemenuh Gria Gde Kemenuh, Ida Pedanda Gde Manuaba Gria Padang Tegal, Ida Pedanda Putra Keniten Gria Kediri Tampaksiring,

 

 

Ida Pedanda Bluangan Gria Dlod Peken Sanur, dan Ida Pedanda Jelantik Gria Budakeling Karangasem.

Memutru dipuput oleh Ida Pedanda Jelantik Putra Gria Tampaksiring, Ida Pedanda Gde Wanasari Gria Anyar Kemenuh, dan Ida Pedanda Putra Manuaba Gria Sandinmg Pejeng.

Seperti Ngasti di tempat–tempat lain, ritual Ngasti di Puri Agung Gianyar nyaris tiada beda, sebagaimana ngasti yang selama ini berlangsung ditengah umat Hindu Bali. Cuma bedanya mungkin dari kwantitas pengiring, yang memberi kesan nurani, seakan upacara mempitarakan pitra ini tampak beda.

Upacara yang dibagi dalam sepuluh tahapan (dudonan acara), sampai saat ini sebagian telah berlangsung hikmat. Terhitung sejak 27 Agustus 2007, telah berlangsung Nyukat Genah, 5 September 2007 Negtegang lan Ngoreng, 21 September 2007 Nyurat Nama, 26 September 2007 Nuur Lingga, 5 Oktober 2007 Mecaru Manca Sanak lan Melaspas, 6 Oktober 2007 Ngangget Don Bingin.

Sebelumnya telah berlangsung rangkaian upacara 10 Oktober 2007 yaitu Mepepada Wewalungan, yang ditandai dengan mengarak seluruh binatang korban, keliling peyadnya (tempat upacara). Suasana pun kian khusuk ketika masyarakat pengiring memanuti arahan panitia.

Sebagai Penyelenggara A. A. Gde Agung Bharata, tentu amat bahagia ketika karyanya dihadiri Gubernur dan Muspida Bali, Bupati/Wali Kota se Bali, para penglisir Puri se Bali,

 

bendesa dan prajuru adat se Kabupaten Gianyar, dengan diikuti ribuan pengiring puspa.
Dari rangkaian karya agung (Besar, red.) itu yang mesti diikuti kini tinggal dua tahapan lagi yaitu Rsi Bujana (12/10) dan Nyegara Gunung (14/10). Bagi panitia boleh dikatakan jauh lebih ringan dari aspek rangkaian upacara tersebut. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami