Dukung Zero Waste untuk Zero Warming
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Direktur Bali Fokus, Yuyun Ismawati menyatakan menolak teknologi kotor karena tidak akan membersihkan atmosfer dari emisi-emisi yang mengakibatkan perubahan iklim. Sebaliknya, dia menghimbau implementasi 'Zero Waste untuk Zero Warming'.
Yuyun memaparkan, teknologi kotor itu telah melepaskan dioxin ke udara, lewat kerak, maupun dalam bentuk abu terbang.
Baca juga:
Cara Cepat Menurunkan Kolesterol Tanpa Obat
Tiga persen dari total dioxin dilepas ke udara, 3% dari dioxin dilepaskan lewat kerak (Bottom Ash), dan 94% dilepas dalam bentuk abu terbang (Fly Ash),ujar Yuyun pada acara media briefing di Renon, Rabu (28/11).
Dia juga meminta pemerintah dan lembaga-lembaga donor untuk berhenti meracuni masyarakat dengan polutan toksik dari praktek-praktek usang seperti open dumping dan pengolahan dengan teknologi insinerasi, yang sebetulnya memberi kontribusi secara signifikan terhadap krisis perubahan iklim dan kesehatan manusia.
Yuyun menyebutkan kawasan urban di Asia yang pada tahun 2000 telah mengeluarkan dana sebesar US $ 25 Miliar per tahun untuk pengelolaan sampah. Angka ini akan meningkat lagi sampai paling tidak US $ 50 Miliar pada tahun 2025. Saat ini timbunan sampah harian mencapai 760.000 ton. Dan pada 2025 diperkirakan meningkat menjadi 1,8 juta ton per hari.
Sebaliknya dia mengajak masyarakat global untuk mendukung aksi Zero Waste yang nyata mengurangi sampah dan polusi, memberi solusi sistem pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan, menghemat sumber daya, menghemat energi, dan menciptakan lapangan kerja yang lebih ramah lingkungan serta berkelanjutan.
LSM di 30 negara telah menghimbau implementasi 'Zero Waste untuk Zero Warming',tegas Yuyun.
Reporter: bbn/ctg