search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pembatasan Konsumsi BBM Hantui Denpasar
Rabu, 13 Februari 2008, 18:10 WITA Follow
image

image.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Penggunaan premium dan solar yang sudah terlalu berlebihan nampaknya mulai memberatkan pemerintah. Di Bali saja penggunaan premium mencapai 1500 kiloliter, sedangkan untuk solar mencapai 600 kiloliter per harinya.Mengakali hal tersebut, pemerintah pun mencanangkan program smart card pada masyarakat yang memiliki mobil dengan bahan bakar premium atau solar.

Program ini rencananya akan membatasi jumlah pembelian bahan bakar mesin baik premium maupun solar bagi pemilik mobil.Daerah yang menjadi sasaran program ini salah satunya adalah Denpasar dan Badung sebagai kawasan yang memiliki tingkat kepemilikan kendaraan tertinggi di Bali. Pengawasannya pun direncanakan diawasi oleh aparat pemerintah dan pihak hukum seperti aparat kepolisian.

ketua DPC Hiswana Migas, Dewa Astama, mengatakan banyak pengusaha SPBU yang kecewa dengan pencanangan program tersebut. Pasalnya, selain merugikan pengusaha, para pengguna mobil pun merasa akan sangat dibatasi.“Ini pasti akan merugikan pengusaha. Para pengguna mobil pun akan merasa sangat terkekang, karena konsumsi BBM mereka dibatasi,” ujarnya.

 



Dengan adanya smart card ini, pemerintah berancar-ancar akan dapat mengurangi subsidi sebesar Rp. 10 triliun rupiah pertahunnya.Lebih lanjut Dewa Astama mengatakan, pemerintah dinilai tidak memperhitungkan implikasinya, terutama mengenai masalah prosedur pelaksanaannya di lapangan, dan dampaknya terhadap para pengguna BBM yang jauh dari SPBU. (psk)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami