search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Propamkan Anggota Pol Air
Jumat, 16 Mei 2008, 20:07 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kisruh penutupan kantor Pospol Air Kedonganan yang dilakukan warga setempat, menyusul kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dalam pertemuan Temu Nelayan Nasional 2008 dari tanggal 21-22 Mei mendatang, berakhir di Provos Polda Bali. Seorang anggota Pospol Air dilaporkan ke Propam dalam kasus pemukulan. Laporan warga ke Propam Polda dibenarkan Direktur Polair Polda Bali AKBP Oka Eswara Dwi Asoka Candrana. Dia membenarkan anggotanya dilaporkan ke profesi dan paminal (propam) karena memukul Ketua Koperasi Unit Desa (KUD) I Nyoman Sudarta. Dikatakannya, anggota Bintara yang piket saat itu adalah Aipda Wayan Suarta. Dia menjalankan tugas bersama tiga anak buahnya. Tapi karena adanya penutupan kantor Pospol oleh warga dengan bambo setinggi 3 meter, Jumat (16/5) sempat terjadi keributan.

Aparat kepolisian yang berjaga, berusaha menghentikan warga yang ingin menutup pospol. “Alasannya ada kunjungan presiden, tapi kok aneh malah pos polisinya ditutup. Bukannya saat kunjungan pejabat pemerintahan, polisi diminta untuk pengamanan,” sergah AKBP Oka. Keributan terjadi, warga melontarkan hinaan ke polisi. Aipda Suarta yang terbakar emosi melayangkan tangannya ke arah Sudarta. Tak terima peristiwa itu, Sudarta datang ke Polda Bali untuk melapor. Menanggapi ada anggotanya yang dilaporkan, Dirpolair mengaku tak keberatan karena pihaknya akan melaporkan ke polsek dan Ditreskrim dengan tuduhan membuat perasaan tidak enak.

“Kalau memang menginginkan pos polisi ditutup, silahkan layangkan surat ke pimpinan polda. Kalau nanti keputusan ditutup, pasti kita akan tutup,” tegas pamen melati dua ini. Keberadaan pos polisi di tempat itu, lanjutnya, juga atas permintaan masyarakat setempat melalui surat ke pimpinan. Dan hal itu sudah dikaji dengan segala bentuk kerawanan yang terjadi. Kata Oka kalau penutupan pos polisi itu tanpa dilengkapi surat, dan sama sekali tak ada pemberitahuan ke polisi. Dikonfirmasi terpisah, Sudarta enggan memberikan komentar banyak. “Polisi yang mukul duluan makanya saya lapor,” katanya saat dihubungi via telepon. Saat didesak alasan pemukulan polisi, dia menolak dengan alasan sulit untuk menceritakannya. Saat ditanya alasan penutupan pos polisi perairan di Kedonganan. “Wah saya nggak tahu. Sudahlah tak perlu dibesar-besarkan,” ucapnya. 

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami