search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jejak Pluralisme dan Industri Kuta
Jumat, 24 Oktober 2008, 08:34 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Kuta masa kini yang nampak adalah hingar bingar cafe, pub, surfing, dan gemuruh malamnya. Sangat sulit mendapatkan tawaran berwisata sejarah Kuta dari agen travelling atau bahkan karib sendiri. Salah satunya, karena jejak-jejak masa lalu Kuta mulai terkikis dan sumber informasinya pun minim.

 


Kuta bisa lebih berbangga hati karena dibesarkan oleh nilai-nilai pluralisme dari keberagaman etnis penduduknya dan saling pengertian. Nah, inilah pentingnya monumen pluralisme dan saling pengertian itu menjadi atraksi wisata tersendiri.

 


Soal pluralisme, amat banyak dan beragam jejak hidupnya. Misalnya tempat ibadah tempo dulu, kampung-kampung bugis, madura, dan lainnya. Penduduk multi etnis inilah yang kemudian mewarnai perdagangan dan industri Kuta kini. BBC mencoba napak tilas pada dua titik sejarah itu pada fieldtrip Sabtu (18/10).

 


Bali Blogger Community (BBC) adalah komunitas pengguna blog (jurnal online) yang anggotanya memiliki hubungan emosional dengan Bali. Terdiri dari berbagai profesi mulai dari ibu rumah tangga, dokter, mahasiswa, wartawan, desainer, dan lainnya.


Laporan : Luh De Suriyani untuk Kuta Karnival
Sumber Foto : www.alphalink.com

 

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami