search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penyeberangan Gilimanuk Sepi
Senin, 3 November 2008, 16:07 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Rencana eksekusi pelaku bom Bali 1, Amrozy cs, tidak hanya merepotkan aparat keamanan namun juga membuat penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk sepi.

 

Hal ini dipicu dengan berhembusnya isu kalau akan ada aksi balas dendam dari kelompok Amrozi tersebut sehingga penumpang yang biasanya mondar-mandir Jawa-Bali melalui pelabuhan ini memilih untuk menunggu hingga situasi benar-benar aman.

Pantuan di lapangan, Senin (3/11), sejak diumumkannya rencana eksekusi trio bomber Bali 1 pada awal Nopember ini oleh Kejaksaan Agung, situasi penyeberangan di Selat Bali mengalami penurunan.

"Penumpang orang, kendaraan baik pribadi, bus AKAP maupun kendaraan barang menurun. Apalagi kalau malam hari, pelabuhan lengang," ujar salah seorang petugas pengatur penyeberangan.

Hal yang sama juga berlaku bagi kapal barang yang jarang ada sampai penuh muatan. "Mungkin karena pengaruh rencana eksekusi pelaku bom Bali itu, sehingga mereka mengurungkan niatnya bepergian,"ujarnya. Padahal, lanjutnya, sebelum adanya pengumuman rencana eksekusi tersebut jumlah pengguna jasa penyeberangan masih normal dan di malam hari tidak lengang seperti sekarang. Masih ada bus AKAP dan kendaraan barang yang menyeberang.

"Sebelum diumumkannya rencana eksekusi itu, areal pelabuhan masih ramai terutama bus AKAP dan truk. Kapal yang meyeberangpun bisa penuh muatan,"ungkapnya.

Yandia, salah seorang pengurus bus AKAP di Pelabuhan Gilimanuk mengungkapkan beberapa hari belakangan ini bus AKAPnya mengalami penurunan penumpang.

"Biasanya satu kali berangkat dari Denpasar ke Jember, Surabaya atau daerah lainnya di Jawa bisa mengangkut 25 orang atau terkadang malah penuh.

Sekarang paling banyak 20 orang bahkan tidak jarang kurang dari itu, sehingga banyak bus reguler yang tidak beroperasi," terangnya. Menurutnya, kondisi ini dipengaruhi oleh rencana eksekusi terpidana mati bom Bali 1.

 

"Kemungkinan orang yang bepergian ke Jawa atau sebaliknya tidak berani karena adanya isu balas dendam dari kelompok mereka. Mudah-mudahan setelah eksekusi, situasi kembali normal,"harapnya.

Manajer Operasional ASDP Gilimanuk, Ospar Silaban ketika dikonfirmasi, Senin (3/11) membenarkan kalau terjadi penurunan jumlah penumpang pasca diumumkan rencana eksekusi Amrozi Cs. "Pasca pengumuman rencana eksekusi tersebut, pengguna jasa penyeberangan menurun kendatipun tidak terlalu signifikan. Hal lainnya yang mempengaruhi adalah adanya demo di Situbondo," terangnya.

Menurut Ospar, banyak masyarakat pengguna jasa penyeberangan Jawa-Bali yang masih menunggu situasi benar-benar aman untuk kembali bepergian melalui Selat Bali. "Saya kira situasi ini tidak berlangsung lama. Setelah eksekusi dilaksanakan, situasi akan kembali normal," pungkasnya. 

Reporter: bbn/nod



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami