search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Desa Pakraman Bebetin Menangkar Kijang
Selasa, 10 Februari 2009, 15:57 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Melestarikan hewan langka jenis kijang yang dipercaya mampu memberikan kesejahteraan dan kesehatan terhadap warga di Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Desa Pakraman setempat melakukan penangkaran khusus terhadap hewan tersebut.

Desa Pekraman Bebetin di Kecamatan Sawan, melakukan penangkaran binatang langka jenis Kijang. Binatang langka yang menjadi salah satu sarana penting dalam
setiap upacara agama itu ditangkarkan di kawasan tanah milik desa pekraman seluas 33 hektar yang berada di areal pura Puseh Bebetin.

Penangkaran hewan jenis Kijang itu diprakarsai Karang Taruna Kartika Jaya Desa Bebetin.

”Sebelum melakukan upaya penagkaran, Desa Pakraman bersama Karang Taruna melakukan sejumlah kegiatan untuk mendukung upaya pelestarian Kijang yang bertujuan untuk melindungi hewan langka itu dari perburuan liar dan kepunahan,” ungkap Ketua Karang Taruna Kartika Jaya Bebetin, I Made Marsana, Senin (10/2).

Sebagai langkah awal dalam penangkaran kijang yang telah langka itu, Desa Pakraman dan Karang Taruna Bebetin baru memiliki tiga ekor Kijang yang didapatkan dari dua desa tetangga.

” Ini baru langkah awal, baru tiga ekor kita tangkarkan yang diberikan dari Desa Galungan dan Lemukih,” ujar Marsana.


Upaya penangkaran yang dilakukan warga Desa Bebetin mendapat respon dari berbagai pihak. Dengan penangkaran satwa langka berupa kijang itu diharapkan mampu melestarikan keberadaan hewan kijang yang selama ini hidup liar dihutan di sekitar Desa Bebetin dan sekitarnya. 

Reporter: bbn/sas



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami