search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
34 DAS di Bali Masuk Kategori Kritis
Jumat, 6 Maret 2009, 15:54 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

DASHasil penelitian Universitas Udayana menyebutkan dari 162 daerah aliran sungai (DAS) di Bali yang bermuara ke laut, 34 DAS diantaranya masuk dalam kategori kritis. Dimana pada daerah aliran sungai (DAS) tersebut telah terjadi banjir dan erosi pada bagian hulu. Sedangkan terjadi pendangkalan pada bagian hilir.

Peneliti daerah aliran sungai dari Universitas Udayana Prof. Dr. I Wayan Sandhi Adnyana ketika ditemui beritabali.com di Tanjung Bungkak (6/3) mengungkapkan daerah aliran sungai di Bali kini telah mulai kehilangan fungsinya. Terbukti anak-anak sungai tidak lagi mampu menampung debit air pada musim hujan sehingga terjadi banjir akibat air luapan sungai.

Sandhi Adnyana menyatakan banyak factor yang menyebabkan DAS menjadi kritis salah satunya adalah penyempitan sungai akibat pembangunan di sempadan sungai. “Kalau ada sungai perbandingan debit antara musim hujan dan kering tinggi, itu masuk dalam kategori rusak dia, Sedimennya tinggi juga rusak, pencemarannya tinggi juga rusak” Kata Sekretaris Pusat Penelitian dan Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Unud ini.


Peneliti daerah Aliran Sungai dari Universitas Udayana Wayan Sandhi Adnyana menambahkan laju kerusakan daerah aliran sungai di Bali setiap tahun terus meningkat. Sandhi Adnyana berharap pemerintah serius mengelola daerah aliran sungai guna meminimalisasi potensi banjir di sekitar daerah aliran sungai. 

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami