Diclurit Gara-gara Kencing Sembarangan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
kencingHati-hati, jangan kencing sembarangan, bisa berabe. Tak percaya ? Sebut saja Theo Birahi (34), tinggal di Jalan Ceningan Sari Sesetan, Denpasar. Theo diclurit oleh I Nyoman Gede Suprapta, karena kencing didepan rumah tersangka di Jalan Nusa Baru Nomor 15 Denpasar.
Penebasan itu dilakukan tersangka karena nyawanya terancam.
Akibat disabet clurit, Theo Birahi terpaksa dilarikan ke RSUP Sanglah karena bagian punggung dan kedua pergelangan tangan, luka robek. Sementara, tersangka I Gede Suprapta menyerahkan diri ke Polsek Denbar, karena takut menerima ancaman para pelaku.
Penganiayaan yang menimpa Theo Birahi, terjadi di warung makan soto di seputaran Jalan Teuku Umar,Denpasar, Senin (9/3) kemarin. Saat itu, korban bersama empat temannya, sedang makan di warung. Tak lama, korban bermaksud kencing di pojok warung, persis didepan pagar rumah, milik tersangka I Nyoman Gede Suprapta alias Komang Oce (39) Jalan Nusa Baru No 15 Teuku Umar.
Tersangka I Gede Suprapta kebetulan sedang keluar dan melihat korban kencing. Dia pun menegur Theo Birahi, agar jangan kencing didepan rumahnya. Alasannya, didepan rumah tersangka ada Sanggah (tempat suci umat Hindu).
Mungkin, jengkel ditegur, Theo balik ke warung dan mengambil botol. Dengan botol itulah dia melempar tersangka. “Korban melempar tersangka dengan botol dan mengenai helm,” beber Pahumas Potabes Denpasar Kompol Ketut Suwetra, Selasa (10/3).
Dilempar orang tak dikenal, tersangka menelpon kakak kandungnya, Made Angsoka Putra yang tinggal di Jalan Sutoyo. Kepada kakaknya, tersangka mengatakan, mau dikeroyok oleh orang tak dikenal. Ketika kakak tersangka datang, terjadilah percekcokan hebat. Ironisnya, dua teman korban mengaku aparat.
“ Kakak tersangka datang dan mencoba mendamaikan. Tapi korban tidak mau dan malah ngotot,” ungkap Pahumas. Situasi mencekam setelah korban mengambil tiang besi bertuliskan dilarang parakir. Tiang tersebut sangat berat karena dibawahnya terdapat batu coran semen.
Oleh Theo Birahi, tiang tersebut dilempar kepada tersangka namun luput karena tersangka mengelak. Insiden ini bertambah panas, apalagi rekan-rekan Theo marah dan melempari tersangka dengan batu. Namun karena terdesak satu lawan empat, tersangka melarikan diri. Parahnya, korban cs berusaha mengejar.
Tersangka masuk kedalam rumahnya dan menemukan clurit tergeletak di depan gerbang rumah. Menurut tersangka, clurit itu biasa diletakkan dihalaman rumahnya karena dipakai untuk bekerja. Lagipula, kata tersangka, pada Minggu lalu, clurit sempat dipakainya, usai bekerja diperusahaan pupuk organik.
Setelah menggenggam clurit, tersangka berbalik menyerang korban dan rekan-rekannya. Senjata khas warga Madura itu ditebas kearah Thoe Birahi dan mengenai mengenai punggung dan pergelangan tangan. Melihat tersangka ngamuk dengan clurit, rekan-rekan korban lari pontang panting.
“Dalam keadaan terluka, korban berusaha lari namun naas saat nyeberang tertabrak sepeda motor,”sebut Pahumas. Tersangka bertanggung-jawab dengan perbuatannya dia pun menyerahkan diri ke Polsek Denbar dan menceritakan kejadian yang sebenarnya.
Tersangka yang ditemui wartawan mengatakan, dia terpaksa menebas korban karena nyawanya terancam. “Saya tidak kenal mereka. Nyawa saya terancam dan saya harus membela diri,”tuturnya.
Reporter: bbn/bgl