Tamblingan Rusuh, Rumah Bendesa Hancur
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Pemekaran Desa Adat Tamblingan akhirnya berbuntut akibat berlarut-larutnya masalah yang ditangani Majelis Utama Desa Pakraman Bali, dimana dua rumah milik Kelian Desa Tamblingan hancur akibat 'diserbu' warga Catur Desa dari Munduk, Gobleg, Gesing dan Umejero.
Dua rumah milik Kelian Adat Tamblingan, Nengah Punia hancur akibat lemparan batu dan pukulan kayu, akibat dipicu amarah dan rasa kecewa dari kelompok Catur Desa atas penanganan kasus Pemekaran Desa Pakraman Tamblingan, hingga ratusan warga Catur Desa Selasa (21/7) pagi menyerang rumah Kelian Desa Tamblingan di Dusun Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar.
"yang saya tahu dan kenali pelaku pengerusakan rimah saya hanya satu orang yakni yang bernama Doyok dari Asah Gobleg, waktu diserang, saya ini ada di dalam rumah bersama keluarga, belum sempat ngopi. Tiba-tiba ada lemparan batu dari luar sehingga sebagian besar kaca jendala pecah," ungkap Nengah Punia saat diamankan di Mapolsektif Banjar.
Setelah pelemparan batu dan pengerusakan rumah, puluhan orang berpakaian adat madya masuk kehalaman rumah,"puluhan orang yang masuk ke halaman rumah, kata memukul kaca jendela dan mobil yang ada di bengkel menggunakan kayu," papar Punia.
Dari sejumlah informasi menyebutkan, ratusan warga catur desa akan melakukan pembahasan ke DPRD Bali, namun dalam perjalanan warga catur desa yang berkumpul di pertigaan tamblingan berbelok atah, tiba-tiba saja melakukan penyerangan terhadap dua rumah Kelian Pakraman Tamblingan.
Sementara, Jajaran Kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan atas aksi anarkis yang dilakukan sejumlah warga, sejumlah saksi masih menjalani pemeriksaan secara intensif. (sas)
Reporter: -