search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Swalayan Carrefour Diancam Bom
Rabu, 24 November 2010, 19:25 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Teror bom kini ditujukan ke swalayan Carrefour di Jalan Sunet Road, Kuta, Badung, Rabu (24/11). Penelpon gelap mengancam akan membumi  hanguskan swalayan terbesar di Bali itu. Tapi, hingga sore hari ditelusuri tim gegana, ancaman bom tidak terbukti.

Terror bom di Carrefour setidaknya dikirim si peneror ke nomor pelayanan pengaduan sekira pukul 06.05 Wita. Sipenelpon menghubungi karyawan dengan SMS (Short Massage System) yang berbunyi awas ada Bom. SMS itu baru diketahui karyawan sekitar pukul 14.15 Wita.

Sumber menyebutkan, via SMS ancaman itu baru diketahui seorang karyawan bernama Amsar Aiba Hamid, (33).


Karyawan (Amsar) bertugas di bagian divisi manager,jelas sumber.

Kaget dapat ancaman, lantas pihak Carrefour melaporkannya ke polisi. Menindak-lanjuti laporan pihak Carrefour, tim gegana langsung bergerak melakukan penyisiran disejumlah lokasi toko baik dilantai satu hingga lantai tiga.

Penyisiran oleh tim Gegana juga dilakukan di luar halaman Carefour, jelas saksi mata di lokasi kejadian.

Salah seorang pemilik toko di lantai 3, Rudi mengatakan, mereka langsung dis evakuasi keluar oleh petugas kepolisian. Mereka tidak diperkenankan masuk sebelum polisi mensterilkan lokasi.



Kami disuruh keluar, kata polisi ada ancaman,jelas Rudi pemilik kaset DVD dan VCD.

Sementara, dari penyisiran aparat kepolisian tidak ada barang atau bungkusan yang dicurigai sebagai bahan peledak.

Bahkan, polisi mengerahkan empat anjing pelacak, namun tidak juga menemukan benda yang dicurigai. Ternyata ancaman bom itu hanya isapan jempol belaka.

Dari hasil penyelidikan polisi, peneron bom itu mengirimkan pesan tersebut dari nomor 082166430757. Tapi, ketika dilacak polisi nomor tersebut fiktif, alias tidak aktif.

Meski demikian, tim cyber crime masih mengembangkan nomor ponsel tersebut guna mengejar pelakunya.

Tim Cyber Crime masih bekerja, sabar, kata seorang perwira Polda Bali, pada Rabu (24/11).

Hingga berita ini diturunkan, tim Gegana Polda Bali masih melakukan penyisiran di lokasi perbelanjaan tersebut. Bahkan, pusat perbelanjaan itu langsung ditutup untuk umum. (Spy)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami