search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ortu Bunga Bilang Anaknya Dijual
Senin, 31 Januari 2011, 21:20 WITA Follow
image

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Kaburnya Bunga (16), bukan nama sebenarnya, dari rumah lalu menjadi cewek kafe (ceka) di desa delodberawah, Mendoyo bukanlah atas kemauannya sendiri. Menurut orang tuanya, anak kesayangannya itu dijual oleh seseorang yang menjanjikan akan dipekerjakan sebagai penjaga warung.

Mul, ayah Bunga, Senin(31/1) mengatakan anaknya yang masih ABG itu menghilang setelah menerima SMS tawaran kerja yang dikirim oleh Sn.Dalam SMS itu, Bunga ditawari kerja di warung dengan gaji Rp.500 ribu sebulan. Setelah mengirim SMS itu, Sabtu (22/1) siang, Sn menelepon Bunga untuk menanyakan posisinya dimana.

"Setelah dijawab kalau posisi anak saya masih di sekolah, lalu Sn menjemputnya. Sn membonceng anak saya untuk diantarkan ke kantor PDAM Gilimanuk. Ternyata di sana, sudah menunggu Kd asal Delodberawah," ujar Mul.

Saat itu, kata Mul, Bunga melihat Kd menyalami Sn sambil menyerahkan sejumlah uang. Usai menyerahkan uang tersebut, Kd lalu membawa Bunga yang saat itu masih berseragam Pramuka menuju Delodberawah dan ditaruh di rumah pemilik warung."Hanya saja, saya tidak tahu berapa jumlah uang yang diterima Sn. Saya menilai kalau anak saya telah dijual," tandas Mul.

Namun, tambah Mul, saat itu Bunga tidak langsung disuruh bekerja namun baru bekerja keesokan harinya atau pada Minggu (23/1) malam. Namun, ternyata kerjaan yang didapat Bunga tidak sesua dengan apa yang dijanjikan Sn karena Bunga diminta untuk melayani laki-laki hidung belang.

"Saat itulah anak saya kaget karena tahu-tahu disuruh melayani laki-laki. Karena takut dengan pemilik warung, anak saya terpaksa mau melayaninya. Jadi bukan karena anak saya suka tetapi karena terpaksa," tandasnya.

Lantaran merasa tertipu dan tidak tahan dijadikan budak nafsu laki-laki hidung belang, pada Rabu (26/1) ABG itu kabur. Setibanya di Terminal Negara, Bunga menelepon salah satu kerabatnya untuk minta dijemput karena tidak punya ongkos pulang ke Gilimanuk."Anak saya tiba di rumah jam delapan malam dan menceritakan kalau dirinya ditipu oleh Sn," ujar Mul.

Mendengar cerita anaknya itu, Mul dan kerabat lainnya dengan diantar Babinkamtibmas, melaporkan kejadian yang menimpa Bunga ke Mapolsek Kawasan Laut Gilimanuk."Saat itu anak saya sempat divisum dan dengan diantar polisi, kami juga ke Delodberawah untuk mengambil pakaian seragam dan buku-buku anak saya," jelasnya.Mul, berharap agar kasus anaknya ini bisa diproses sesuai hukum yang berlaku. "Apa yang saya sampaikan ini saya berani pertanggungjawabkan dan saya siap dituntut," pungkasnya.

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami