search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bali berpeluang mengembangkan  tujuan wisata MICE
Jumat, 9 September 2011, 20:29 WITA Follow
image

google.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Bali berpeluang mengembangkan  tujuan wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference dan Exhibition). Lewat wisata MICE, jumlah kunjungan wisatwan yang ingin melihat seni dan budaya Bali diharapkan akan dapat lebih meningkat.

"Untuk mewujudkan hal ini Bali perlu memiliki sarana pendukung yakni gedung konferensi berstandar internasional. Selama ini gedung konferensi yang memadai baru hanya di kawasan BTDC Nusa Dua. Keberadaan itu saya nilai masih kurang. Oleh karena itu harus ada lagi gedung-gedung berstandar internasional," kata anggota Komisi IV DPRD Bali, Tjokorda Raka Kerthyasa di Denpasar, Jumat (9/9/2011).

Raka Kerthyasa menambahkan, andalan utama pariwisata Bali selama ini adalah seni dan budaya. Namun lewat wisata MICE, kunjungan turis ke Bali diharapkan akan dapat lebih meningkat.

"Wisata MICE akan bisa mendatangkan wisatawan nusantara maupun mancanegara lebih banyak lagi dan bisa berkesinambungan, sebab jadwal yang akan hadir sudah pasti. Pada umumnya wisatawan eksekutif yang datang, karena mereka menghadiri acara pertemuan sekaligus berwisata," jelasnya.

Terkait rencana pembangunan Bali International Park (BIP) di kawasan Jimbaran, Kabupaten Badung, Tjokorda Raka Kerthyasa optimis bisa untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Indonesia, khususnya ke Bali.

"Apalagi dari rencana megaproyek BIP, bahwa di dalam kawasan tersebut akan dibangun 'convention hall' yang mampu menampung hingga 10.000 peserta serta dilengkapi rumah kepala negara," ujar Cok Kerthyasa yang juga pemilik Hotel Ibah, Ubud, Kabupaten Gianyar ini.

Menurutnya, ide membangun megaproyek tersebut patut didukung oleh semua pihak. Karena jika sudah terwujud dan wisatawan banyak melakukan wisata MICE, tentu akan berimbas pada semua daerah. Tidak seperti sekarang, imbasnya hanya terkonsentrasi di Bali bagian selatan saja.

"Inilah yang perlu kita pikirkan bersama. Membangun proyek prestisius yang disebut kawasan wisata terpadu harus mendapatkan kajian dari berbagai segi aspek kehidupan masyarakat Bali," ujarnya.

 

"Semestinya kesempatan ini jangan disia-siakan, karena dengan penyelenggaraan KTT APEC di Bali, saya yakin imbasnya akan lebih luas lagi, khususnya kunjungan wisatawan mancanegara akan meningkat," imbuh  pria yang juga tokoh Puri Ubud. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami