search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kembangkan Bisnis, Hardy
Minggu, 20 Januari 2013, 10:33 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Grup Hardy’s (GH) Holdings tahun 2013 menganggarkan belanja modal lebih dari Rp 1,3 triliun untuk pengembangan bisnis. Alokasi dana terbesar diperuntukkan bagi bisnis di bidang properti.

Presiden Direktur GH Holdings, Gede Agus Hardiawan, menjelaskan, di bidang properti tahun ini GH Holdings berencana ekspansi dengan menambah 10 hektare landbank, membangun 3 gedung mal dan merealisasikan 10 kondotel dan apartemen di sejumlah lokasi premium di Seminyak, Kuta, Sanur dan Mataram (Lombok).

"Kita memang prioritaskan di bisnis properti. Untuk bisnis properti ini kita menggandeng pengelola hotel seperti Santika, Amaris, Swissbell Hotel, Aston, dan Tauzia. Untuk pengembangan properti ini, kami anggarkan sekitar Rp 800 miliar,"jelasnya, di Denpasar, (18/1/2013). Sementara untuk bisnis ritel, dialokasikan dana  sekitar Rp 100 miliar. Pengembangan di bisnis retail ini ditargetkan mampu mencapai pertumbuhan 50 persen dengan penambahan 14 oultet baru.

"Saat ini Hardy’s memiliki 9 mal, 10 supermarket, 9 department store, 2 gourmet store, 2 craft store dan 1 hardware store. Sedangkan penambahan yang dilakukan tahun ini adalah 2 supermarket, 4 hardware store, 4 gourmet, 2 outlet Balicraft center, 2 department store, "jelasnya.

Selain properti dan retail, Hardy's Holding juga mengalokasikan dana sebesar Rp 400 miliar untuk membuka sarana rekreasi keluarga (fun zone) dan pengembangan kawasan hutan pribadi (private forest estate) seluas 50 hektare. Suntikan dana ini juga untuk menambah 100 armada baru bagi usaha penyedia jasa penyewaan kendaraan. Sementara di bidang jasa periklanan akan membangun 50 titik bilboard baru.

Hardy's yang kini memiliki 2.430 karyawan dan 1.800-an outsorcing berencana go public 2016 mendatang. Saat go publik, Hardys bakal melepas 25-30% kepemilikan saham ke masyarakat. Perkiraan dana yang bakal diraup dari Initial Public Offering/IPO ini sekitar Rp 477 miliar. “Pengembangan bisnis tahun ini untuk memperkuat dan menjaga konsistensi pertumbuhan delapan unit usaha kami,” katanya. 

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami