search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Mobil Edukasi Skizofrenia Hadir di Bali
Rabu, 5 Juni 2013, 08:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Mobil edukasi penyakit gangguan jiwa skizofrenia kini hadir di Bali. Mobil ini nantinya akan berkeliling Bali untuk membantu perawatan dan juga edukasi gangguan kejiwaan.

Mobil edukasi gangguan jiwa skizofrenia ini merupakan sumbangan Janssen Indonesia untuk Pemerintah Provinsi Bali.

“Dengan adanya mobil edukasi ini kami harapkan dalam kurun waktu setahun ke depan akan ada  perubahan signifikan tentang cara pandang masyarakat terhadap penderita gangguan jiwa berat atau skizofrenoia ini,” kata General Manager Janssen Indonesia, Mada Shinta Dewi di sela-sela penyerahan bantuan mobil itu, di Denpasar, Rabu (5/6/2013).

Mobil edukasi ini dilengkapi berbagai macam sarana informasi seperti televisi, video, poster dan brosur yang berisi informasi seputar skizofrenia dan gangguan jiwa berat lainnya.

Dalam catatan beritabali.com, 90 Persen Pasien Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli Bali adalah penderita Skizofrenia. Sementara sisanya mengalami gangguan mental organik yang berubungan dengan epilepsi, gangguan afektif, dan gangguan jiwa akibat pemakaian narkoba.

Untuk proses penyembuhan, pasien gangguan jiwa Skizofrenia ini menjalani terapi dengan obat. Saat kondisi mulai membaik, para pasien ini juga mendapat terapi lain seperti terapi penyembuhan dengan cara melukis, pertanian, kerajinan, membuat batako, sulam menyulam, dan membuat canang.

 



Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan dan kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak manusia, mempengaruhi fungsi normal kognitif, emosional dan tingkah laku. Skizofrenia adalah gangguan jiwa psikotik dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antar pribadi normal. Seringkali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra). 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami