search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
KPA Kampanye HIV di Sail Komodo 2013
Kamis, 12 September 2013, 16:04 WITA Follow
image

indonesia.travel

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Beritabali.com, Labuan Bajo. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional menggelar Kampanye HIV pada tanggal 8-12 September 2013 di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memanfaatkan momentum ‘Sail Komodo 2013’ untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian serta komitmen pemerintah daerah dan masyarakat dalam upaya penanggulangan HIV dan AIDS .

Serangkaian kegiatan berupa talk show radio, temu media, panggung hiburan dan pos informasi, layanan tes HIV, nonton bareng film ‘Cinta dari Wamena’, sosialisasi serta workshop penyusunan ‘Kesepakatan Sunda Kecil’ akan digelar selama 5 (lima) hari berturut-turut di berbagai lokasi di Labuan Bajo, bekerja sama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi NTT, NTB dan Bali dan sektor terkait lainnya.

Selain menggelar rangkaian kegiatan kampanye HIV, Komisi Penanggulangan AIDS juga akan berpartisipasi di dalam kegiatan pameran ‘Sail Komodo 2013’ yang digelar oleh panitia pusat pada tanggal 11-14 September 2013.

Menurut Kemal Siregar, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional, kegiatan kampanye HIV di Labuan Bajo ini sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, -khususnya masyarakat di Labuan Bajo-, terhadap HIV dan AIDS.

“Di tengah gencarnya promosi program wisata Sail Komodo 2013, Kabupaten Manggarai Barat di Provinsi Nusa Tenggara Timur tentunya akan menghadapi tantangan ke depan. Di satu sisi, hal ini akan berdampak pada peningkatan infrastruktur, diimbangi dengan banyaknya wisatawan, serta pekerja migran. Namun di sisi lain, dikhawatirkan akan mendorong munculnya lokasi-lokasi transaksi seksual baru, yang dapat meningkatkan risiko peningkatan jumlah kasus baru HIV apabila masyarakatnya tidak memahami secara benar bagaimana melindungi diri sendiri dan orang lain dari terinfeksi HIV,"paparnya.

Berdasarkan data laporan estimasi populasi dewasa rawan terinfeksi HIV tahun 2012, jumlah pekerja seks di wilayah Sunda Kecil yang meliputi NTT, NTB dan Bali berjumlah 27.968 orang, dengan estimasi jumlah pelanggan seks sebanyak 780.739 orang. Jumlah kumulatif HIV dan AIDS di wilayah NTT, NTB dan Bali sampai dengan Maret 2013 tercatat sebanyak  12.867 orang.  Di Indonesia, jumlah kumulatif HIV dan AIDS telah mencapai 147.106 orang, tercatat sejak kasus HIV pertama ditemukan pada tahun 1987. Dari jumlah tersebut, 58% faktor penularan disebabkan oleh perilaku seksual tidak aman. (bbn/prl)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami