search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pemberitaan Negatif SMAN 2 Denpasar Tak Cerminkan Fakta
Kamis, 9 Januari 2014, 21:49 WITA Follow
image

google.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Munculnya pemberitaan negatif tentang pelarangan siswi berjilbab yang diberitakan di media sosial belakangan ini dinilai kalangan pengajar SMAN 2 Denpasar tidak mencerminkan fakta sesungguhnya.

Wakil Kepala dan Humas SMAN 2 Denpasar Made Semadi Yasa menyatakan pihak sekolah SMA Negeri 2 Denpasar merasa terpukul dan terganggu dengan pemberitaan miring tentang pengusiran salah satu siswinya bernama Anita tersebut. "Sebelumnya kami semua di sini nyaman sekali, setelah Senin lalu diberitakan, pada hari Selasa kami baru tahu tiba-tiba muncul pemberitaan miring itu," ujar Semadi Yasa di Denpasar, Kamis (9/1/2014).

Semadi Yasa sangat menyayangkan pemberitaan seputar pelarangan jilbab tanpa terlebih dahulu mengkonfirmasikan kepada pihak sekolah. Pasalnya, pihak sekolah tidak pernah mengatakan atau berbicara langsung kepada orang-orang serta anak-anak untuk melarang berjilbab. "Kepada anak-anak, kami tidak pernah mengatakan seperti itu, tak tahunya malah kami dibilang biadab," sesalnya.

Pemberitaan negatif di media sosial yang merembet komentar miring sejumlah pihak membuat pihak sekolah merasa semakin terpukul karena akan memunculkan penilaian negatif kepada sekolah yang beralamat di Jalan Sudirman, Denpasar itu. "Dikira kami menganiaya dan mengusir. Nyatanya muridnya ada dan saya sendiri yang mengajar, bahkan saya lihat anaknya baik-baik saja," jelasnya.

Semadi Yasa mengaku, sampai saat ini salah satu siswinya bernama Anita juga belum pernah menyampaikan masalah itu kepada dirinya selaku guru dan wakil kepala sekolah. "Semua nyaman di sini sebelum kejadian, tetapi setelah diberitakan seperti itu terus terang saya tidak nyaman, karena beban sekali sebagai guru, apalagi juga sebagai humas," ungkapnya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami