search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tuntaskan Cruise Tanah Ampo, Kembangkan Desa Wisata
Kamis, 3 Desember 2015, 08:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com, Karangasem. Menurut data, dari 3 juta wisatawan ke Bali, 460 ribu lebih wisatawan berkunjung ke obyek-obyek wisata di Karangasem alam setahunnya. Mereka berlibur menikmati kebudayaan dan seni, alam seperti gunung, laut, pantai, kehidupan tradisional di desa wisata seperti Desa Tenganan misalnya, Pura yang merupakan tempat yang punya daya tarik pariwisata, dan sebagainya.
 
Bagi Sudirta-Sumiati, kandidat bupati-wakil bupati Karangasem dari PDIP, jumlah turis yang berkunjung ke Karangasem masih potensial untuk  ditingkatkan. Kalau Pura Tanah Lot diminati dan dikunjungi oleh sekitar 3 juta wisatawan per tahunnya, dan menghasilkan uang miliaran rupiah yang dikelola Pemkab dan Desa Adat, di Karangasem tidaklah sedikit tempat suci dan unik yang menarik untuk dikunjungi. Diantaranya Pura Besakih dan sekitarnya serta Dang Kahyangan lainnya, Taman Air Tirtagangga, Taman Ujung, pantai Tulamben, dan sebagainya.
 
‘’Kalau dikelola dengan lebih profesional dan membagi penghasilannya untuk desa adat di sekitar pura yang menjadi daya tarik wisata, rakyat merasa dilibatkan, ikut memiliki dan bertanggung jawab,’’ kata Sudirta. 
 
Karenanya, untuk Pura Besakih misalnya, SMS memastikan bisa memberikan 50% dari hasil pungutan yang dibebankan ke wisatawan pengunjung Pura Besakih, sementara di Pasar Amlapura, 30% dari hasil pungutan pasar dipastikan diba diberi untuk Desa Adat yang mewilayahi Pasar.
 
Agar ada yang dibagi dan jumlahnya cukup besar, tentu, imbuh Sudirta, wisatawan yang berkunjung ke Karangasem harus dilipatgandakan. 
 
"Obyek dan tempat yang punya daya tarik pariwisata, mesti ditata dengan lebih baik sehingga nyaman untuk wisatawan yang bekunjung. Desa-desa wisata yang ada, harus diperbaiki terus menerus. Desa wisata baru mesti dibangun, agar lebih banyak lagi masyarakat Karangasem bisa kecipratan pariwisata,’’ katanya.
 
 
Agar Karangasem lebih mudah diakses oleh wisatawan yang kebanyakan numplek di Bali selatan, Sudirta melontarkan gagasan membangun monorel lintas Bali melalui Karangasem, atau mendorong bandara baru di Bali utara dibangun di daerah perbatasan Buleleng dengan Karangasem. Kalau toh di Buleleng ada kendala, Sudirta menegaskan akan memperjuangkannya agar bisa dibangun di Karangasem.
 
‘’Melalui bandara baru atau monorel, jarak tempuh Karangasem-Denpasar hanya 30 menit. Kalau toh mereka mau bermalam di Karangasem, obyek wisata dan tempat yang punya daya tarik wisata harus ditata lebih baik agar nyaman dan indah untuk dikunjungi. Jangan sampai wisatawan merasa terganggu dan tidak nyaman ketika berkunjung, karena sambutan yang kurang ramah,’’ imbuh Sudirta.
 
Lalu, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Karangasem, bila SMS terpilih, Sudirta mencanangkan promosi melibatkan pegawan Dinas Pariwisata. 
 
‘’Mereka tidak cukup duduk di belakang meja di Karangasem, tetapi mesti ada yang ditugaskan di Kedubes-kedubes RI di negeri-negeri yang warganya potensial menjadi wisatawan ke Bali dan Karangasem,’’ katanya.
 
Terakhir, dermaga kapal pesiar di Tanah Ampo, dipastikan akan dituntaskan tahun 2017, karena sudah dijanjikan oleh orang penting DPP PDIP, untuk memperjuagkannya ke Menteri-menteri terkait serta Presiden RI di Jakarta.[bbn/rls]

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami