search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sambut Investor, Primakara Gelar Valuasi Bisnis Startup Digital
Selasa, 16 Februari 2016, 08:39 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Untuk menyambut datangnya para investor asing yang memberikan modalnya dan bertemu langsung dengan founder atau pendiri Startup atau perusahaan pemula dibidang IT, STMIK Primakara Denpasar menggelar Focus Group Discussion (FGD) Valuasi Bisnis Startup Digital.

FGD ini menghadirkan narasumber yakni Alessandra Fesillia Aldy, founder dan director PT Grahatika Centratama yang juga dosen Primakara, lulusan S2 Technopreneurship dari Nanyang Technological University Singapore.

Pembicara lainnya Silvia Ratna Ariani yakni Direktur Utama Marketbiz yang juga pendiri IPaymu yang merupakan payment gatway tersohor saat ini. Dan tak ketinggalan pembicara lain Ivan Samuel Heydemans yang dikenal sebagai pendiri Sale Stock atau Fashion E-Commerce.

Acara FGD juga dihadiri oleh Tenant Inkubator, Dosen, serta komunitas startup, saling berdiskusi dan berbagi pengalaman memperoleh pendanaan dari beberapa praktisi startup yang telah menerima pendanaan dari investor luar. 

Ketua STMIK Primakara, I Putu Agus Swastika menyatakan acara yang digelar untuk pertama kalinya ini bertujuan untuk lebih memperkuat startup dalam melakukan aktivitas bisnisnya. Pasalnya,

salah satu hal yang penting pada perusahaan startup adalah bagaimana memahami bagaimana Valuasi Bisnis perusahaan yang dibangunnya. 

"Acara FGD ini mempunyai dua tujuan yakni pertama dari sisi tenant atau startup yang diinkubasi STIMIK Primakara akan mendapatkan pengetahuan cara menilai startup (perusahaan pemula dibidang IT), berhadapan dan bernegosiasi dengan investor," ucap Agus di Kampus STIMIK Primakara Denpasar, Selasa (16/2/2016).

Lebih lanjut ketua STMIK Primakara yang akrab disapa Guslong ini menambahkan jika tujuan kedua adalah Primakara sebagai technopreneurship kampus menggunakan hasil FGD ini sebagai pelengkap materi kuliah IT Capital Budgeting.

 

"Hasil dari FGD ini akan menjadi pelengkap materi mata kuliah IT Capital Budgeting untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melakukan valuasi bisnis sebuah startup," ungkapnya didampingi JW. Nugroho Joshua selaku Chief of innovation center STMIK Primakara.

 

Selain dihadiri tenan Primakara, Guslong menjelaskan acara FGD ini juga hadiri pengelola inkubator bisnis BDI (Balai Diklat Industri) Denpasar dan Komunitas Startup Bali (Subali). Selanjutnya, sambung Guslong,

pada 19 Pebruari 2016 mendatang, pihaknya juga melaksanakan Investor Meetup di STMIK Primakara yang direncanakan dihadiri investor dari Amerika yang dibawa oleh Konjen Amerika di Surabaya, Jawa Timur.

"Investor Amerika itu nanti ketemu founder atau pendiri 5 Startup Inkubator Bisnis Primakara. Untuk itulah acara valuasi hari ini dimaksudkan untuk menghitung nilai dan harga perusahaan atau aset perusahaan.

Kelima Startup ini akan diseleksi untuk dikasi dana atau modal untuk pengembangan usaha," jelasnya.

Guslong mengakui untuk investor asing adalah pertama kali dilakukan dimana selama ini pendanaan dari Inkubator Bisnis Primakara didanai oleh pemerintah melaui Kementerian Ristek Dikti sebesar 250 juta per tenant.

 

"FGD inilah ajang berbagi pengalaman mendapatkan investor. Para pembicara sebelumnya sudah berpengalaman membangun usaha dan mendapatkan investor untuk mendanai usaha yang diciptakannya," tandasnya.

 

Untuk meningkatkan daya saing bangsa, melalui pemanfaatan sumber daya kreatif, STMIK Primakara terus mengokohkan jati dirinya sebagai perguruan tinggi pertama di Bali yang fokus pada pengembangan ekosistem digital di Bali. 

 

Langkah ini juga, lanjut Guslong, untuk mempersiapkan lulusannya sebagai technopreneur unggul di masyarakat global, maka Infrastruktur dibangun dan dipersiapkan dengan serius mulai dari

kurikulum yang unggul, fokus mata kuliah technopreneurship, lembaga pendukung seperti Inkubator Bisnis, Pusat Inovasi dan fasilitas lainnya.

 

 

Menurutnya, saat ini ‎STMIK Primakara menjadi kampus masa kini yang menyelenggarakan pendidikan S1 Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntasi, Teknik Informatika dan D3 Sistem Informasi, dengan bukti nyata menghasilkan Technopreneur di Bali. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami