search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
STMIK Primakara dan Konjen AS Pertemukan Investor dengan Startup Bali
Jumat, 19 Februari 2016, 10:06 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Perkembangan startup di Indonesia umumnya dan di Bali khususnya bisa dikatakan cukup menggembirakan. Saat ini, startup teknologi atau perusahaan rintisan buatan technopreneur asal Bali makin dilirik oleh investor asing.

Bertempat di Kampus STMIK Primakara, atau yang selama ini dikenal sebagai Technopreneurship kampus, Jumat (19/2), Tidak berselang lama setelah kunjungan presiden Joko Widodo ke Silicon Valley,

Konsulat Jenderal (Konjen) Amerika Serikat di Surabaya membawa perusahaan Venture Capital (VC) asal Amerika Sovereign’s Capital untuk bertemu dengan beberapa startup dari Inkubator Bisnis Primakara dan dari Komunitas Startup Bali.

JW. Nugroho Joshua, Kepala Pusat Inovasi Primakara dan Bagus Wahyu Nirmala, Kepala Inkubator Bisnis Primakara yang memfasilitasi pertemuan ini mengatakan kalau sebelumnya pihaknya telah mengirimkan beberapa profil startup yang berminat untuk bertemu dengan investor dari Amerika ke pihak Konjen AS di Surabaya.

“Kami telah mengirimkan beberapa startup yang berminat untuk bertemu dengan investor, selain startup binaan inkubator bisnis Primakara, kami juga menyertakan beberapa startup dari komunitas, untuk kemudian dihubungi oleh pihak konjen,” jelas Joshua yang didampingi Bagus Wahyu.

Setelah pihak konjen melakukan komunikasi dengan para pendiri startup, akhirnya yang mengikuti pertemuan dengan investor yaitu Patriat Medical Devices, Miracle Gates Studio, Komodo Tour, MagLoft, Allbenear International, 1001 Malam, Gringgo dan DIMANS.

Luke Roush dan John Drexler dari Sovereign’s Capital sangat antusias dengan ide-ide bisnis dari para startup, serta memberikan begitu banyak saran dan masukan untuk perkembangan startup ini ke depannya.

Beberapa hal yang disorot oleh investor dalam setiap presentasi adalah mengenai Marketing plan, Business model (revenue model) serta seberapa besar market yang dituju (potential market).

Sebelum bertemu dengan para startup, pihak Konjen Amerika Serikat juga berdiskusi dengan Made Artana (Ketua Yayasan Primakara), I Putu Agus Swastika (Ketua STMIK Primakara), T

im Pusat Inovasi Primakara dan para dosen technopreneurship. Diskusi penuh persahabatan tersebut membahas tentang perkembangan teknologi, kesempatan bisnis, dan kerjasama yang bisa dilakukan antara Amerika Serikat dan STMIK Primakara.

Kepala Bagian Politik dan Ekonomi, Konjen AS, Surabaya, Brandon C. Possin menyampaikan kegembiraannya bisa berkunjung ke Primakara dan bertemu dengan para pendiri startup di Bali.

"Jadi kami sangat senang mampir di Primakara dan melakukan gotong royong yang nyata untuk menghubungkan investor Amerika dengan wiraswasta Indonesia yang ada di Bali.

 

Ini sebuah contoh kerjasama melalui program Eastern Indonesia Invenstment Network yang didukung Kedutaan Amerika di Indonesia untuk mendorong kewiraswastaan dan investasi di Indonesia timur, termasuk Bali," jelas Brandon.

 

Sementara itu Ketua STMIK Primakara, I Putu Agus Swastika menyampaikan bahwa pertemuan dengan Konjen AS  dan VC Sovereign’s Capital merupakan upaya dalam membuka akses pendanaan bagi para startup di Primakara khususnya dan di Bali umumnya.

“Dengan terjalinnya kerjasama antara Primakara dengan Pemerintah Amerika, kami berharap makin banyak investor yang bisa ke Bali untuk mendukung pendanaan bisnis digital di Bali,

sehingga Bali bukan saja dikenal dengan Pulau Seribu Pura namun kelak akan dikenal dengan sebutan Pulau Seribu Startup,” pungkas Agus Swastika. 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami