search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Headphone Meledak di Tengah Penerbangan
Minggu, 19 Maret 2017, 06:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Beritabali.com, Melbourne. Australia mengeluarkan peringatkan akan bahaya penggunaaan perangkat bertenaga baterai saat penerbangan, setelah terbakarnya headphone yang sedang digunakan seorang perempuan.
 
BBC melaporkan, perempuan itu tertidur dalam penerbangan dari Beijing ke Melbourne ketika ia terbangun oleh suara ledakan saat ia mendengarkan musik melalui headphone.
 
[pilihan-redaksi]
Ia kemudian membongkar headphone-nya dan menemukannya mengeluarkan percik api yang lalu membakar dan perangkatnya meleleh.
Terbakarnya headphone itu mengakibatkan wajah sang penumpang menghitam oleh jelaga dan tangannya melepuh.
 
"Saya saat itu langsung merenggutkan headphone dari wajah saya, dan headphone itu kemudian jatuh ke leher saya. Saya terus merasa terbakar dan saya mengambil lalu melemparnya ke lantai," tutur perempuan yang tak disebutkan namanya itu, kepada pada Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB).
 
"Benda-benda itu meletuk-letup dan mengeluarkan percik-percik api," imbuhnya.
 
Awak kabin bergegas untuk memberi pertolongan dan memadamkan api dengan menyiramkan air ke headphone yang terbakar.
 
Saat itu, baterai dan bungkusnya meleleh dan menempel di lantai pesawat.
 
"Baterai dan sisa-sisa dari headphone tersebut meleleh dan lengket di lantai pesawat, dan bau plastik, bahan elektronik dan rambut terbakar tidak hilang sepanjang penerbangan," kata ATSB dalam laporannya.
 
Dalam laporannya, ATSB tidak menyebutkan merek headphone tersebut, namun mereka yakin baterailah yang menyebabkan kebakaran itu.
 
Pihak ATSB menerbitkan pedoman untuk bepergian dengan aman dengan baterai dan power pack, mereka memperingatkan bahwa 'dikarenakan penggunaan baterai berbagai produk berkembang saat ini, maka potensi permasalahan dalam penerbangan juga meningkat'.
 
Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi sejumlah masalah dengan baterai lithium pada penerbangan.
 
Tahun lalu, sebuah pesawat yang hendak lepas landas dari Sydney harus dihentikan, karena ada asap yang mengepul dari sebuah tas tangan. Ternyata asap itu berasal dari baterai lithium yang terbakar dalam bagasi.
 
Tahun lalu, berbagai insiden menyangkut baterai mengakibatkan sejumlah smartphone Samsung Galaxy Note 7 mengalami panas berlebih lalu terbakar dan meleleh.
 
Berbagai kejadian itu terjadi dalam pesawat membuat otoritas penerbangan internasional melarang perangkat Galaxy Note 7 untuk digunakan dalam pesawat. Smartphone tersebut akhirnya ditarik lalu dihentikan seluruh produksinya oleh Samsung. [bbn/idc/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami