search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Perpisahan TK Negeri Patemon, Ratusan Orang Mengalami Keracunan Makanan
Kamis, 8 Juni 2017, 21:39 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Beritabali.com, Buleleng. Ratusan orang terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Pratama Seririt, Kamis (8/6) setelah merasa mual-mual dan pusing usai mengonsumsi nasi kotak pada acara perpisahan anak TK Negeri Pembinan Seririt di Desa Patemon Kecamatan Seririt.
 
[pilihan-redaksi]
Berdasarkan sejumlah keterangan di RS Pratama Seririt, jumlah pasien yang mengalami keracunan mencapai 116 orang, baik dari siswa TK maupun para orang tua. Sedangkan, satu orang dirujuk ke IGD RSUD Buleleng dan tiga orang ke RS Kertha Usada Singaraja, untuk menjalani perawatan lebih lanjut. 
 
"Saya gak tahu sebabnya, tiba-tiba saja usai makan nasi itu langsung mual dan dilarikan kesini. Anak saya juga kena," ujar salah seorang warga yang mengalami keracunan, di RS Pratama Seririt.
 
Nasi kotak tersebut dibagikan sekitar pukul 10.00 WITA, selain ada yang menyantap langsung beberapa di tempat acara perpisahan, sebagian besar membawanya pulang. Nasi kotak itu berisi lauk ayam goreng, telor rebus, sambal, dan mie insta. 
 
Mega yang anaknya mengalami keracunan menuturkan, anaknya yang bernama Agus Saniasa (5) mengonsumsi nasi sekitar pukul 10.30 WITA dan sekitar pukul 14.00 WITA anaknya mulai mengalami mual dan pusing. 
 
"Itu saat anak saya baru pulang main dari rumah tetangga dan langsung muntah-muntah. Makanya, langsung dibawa RS Pratama," ungkapnya.
 
Kepala Sekolah TK Negeri Pembina di Desa Patemon, Luh Putu Suryani mengatakan, nasi itu dibeli dari seorang pedagang yang ada di Dusun Ambengan Desa Banjar, Kecamatan Banjar. 
 
"Ada yang bawa pulang nasinya. Saya saja ikut makan, setelah itu mual-mual, kemudian diberi tahu anak-anak juga banyak keracunan, orang tuanya juga begitu. Tumben seperti ini," kata Suryani.
 
Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gede Suyasa yang langsung ke RS Pratama Seririt menyebutkan, sebagain besar yang mengalami keracunan adalah anak-anak, namun juga ada orang tua. Menurutnya, antisipasi terhadap masalah keracunan itu sudah sering kali dilakukan kepada seluruh kepala sekolah, agar memerhatikan tingkat kesehatan makanan yang akan dikonsumsi. 
 
[pilihan-redaksi2]
"Setelah terjadi keracunan di TK Joanyar, kami sudah beritahu lewat surat edaran. Kedepan, kegiatan ini akan dievaluasi. Tapi, kami masih belum tahu penyebab pastinya, karena kami harus melihat dulu secara detail," ujar Suyasa.
 
Hingga tengah malam tercatat sebanyak 116 orang menjalani pemeriksaan medis yang terdiri dari 84 anak-anak TK dan 32 orang yang terdiri dari orang tua siswa dan guru termasuk penjaga sekolah serta undangan dari aparat desa.
 
Sementara dalam penanganan yang dilakukan 45 orang masih menjalani perawatan secara intensif di RS Pratama Seririt yang terdiri dari 15 anak TK, 7 anak-anak diluar sekolah TK dan 23 orang dewasa, sedangkan 3 orang dirujuk ke RSU Kertha Usada Singaraja termasuk satu orang ibu hamil dirujuk ke RSUD Buleleng. [mds/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami