search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Permintaan Ruang Pameran dari Pengusaha Bali di IFEX 2018 Rendah
Kamis, 16 November 2017, 12:00 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Ketua DPD Himpunan Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Bali Ketut Wiranantanja mengungkapkan bahwa pagelaran pameran furnitur dan handycraft yang bertajuk Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2018 akan dihadiri 11.000 buyer yang berasal dari 15 negara.
 
"Berdasarkan pengalaman, banyak para pelaku industri furniture dan handycraft mengikuti IFEX 2017. Hasilnya pun sangat luar biasa," kata dia di Denpasar pada Selasa (15/11).
 
[pilihan-redaksi]
Meski ajang ini tak sepopuler Ina Craft, namun pihaknya mengajak para pelaku usaha furniture dan handycraft tidak melewatinya begitu saja. Pasalnya dalam ajang pameran tahunan handycraft terbesar di Indonesia  yang akan berlangsung dari 9-12 Maret 2018 di Jakarta International Expo (JCC) ini, akan membuka peluang pasar internasional.   
 
"Saat ini sudah tercatat sekitar 500 pelaku usaha furniture dan handycraft dari seluruh Indonesia yang menyatakan diri ikut berpartisipasi. Ini berkat kerjasama HIMKI dengan berbagai pihak," jelasnya.
 
Untuk Provinsi Bali sendiri khususnya Kabupaten Badung mengalami peningkatan permintaan ruang pamer dari 100 meter persegi menjadi 200 meter persegi. Hanya saja,
dari total 16 ribu meter persegi ruang pameran bila dibanding daerah lain, Provinsi Bali masih terbilan tertinggal. "
 
Kita masih kalah dari Jawa Tengah yang sudah memesan tempat sebanyak seribu meter persegi, sedangkan Bali baru hanya 400 meter persegi," ungkapnya.
 
Rendahnya jumlah permintaan ruang pameran dari Bali dibanding daerah lain di Indonesia, menurutnya karena minimnya dukungan dari pemerintah daerah. "Tidak seperti di Jawa Tengah dan daerah lainnya, mereka mendapat suport penuh dari pemerintah daerahnya," sebutnya.
 
Untuk itu pihaknya meminta dukungan pemerintah daerah  di Bali sehingga industri furniture dan handycraft di Pulau Dewata makin berkembang. "Dukungannya mulai dari regulasi dan kemudahan perijinan," pungkasnya. [bbn/msd/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami