search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Erupsi Gunung Agung, Ekonomi Lesu, Harga Beras Naik
Rabu, 17 Januari 2018, 07:35 WITA Follow
image

beritabalicom

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Sudah jatuh tertimpa tangga. Hal tersebut nampaknya tepat untuk menggambarkan apa yang dirasakan oleh warga di Kabupaten Karangasem khususnya yang berada di wilayah Kawasan Rawan Bencana atau KRB.
 
Belum usai ancaman bahaya erupsi Gunung Agung yang menyebabkan hampir seluruh warga kehilangan pencaharian. Kini warga kembali dipersulit dengan naiknya harga sembako terutama beras sejak beberapa hari terakhir.
 
“Sebelunya masih Rp.12 ribu per kilonya, sekarang naik jadi Rp. 13 ribu, takutnya besok malah naik lagi jadi Rp.15 ribu ditengah situasi sulit seperti ini,” kata salah satu warga yang berada di kawasan rawan bencana 2, Wayan Rata (43 tahun).
 
Kenaikan harga beras tersebut diakui oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karangasem I Gusti Ngurah Suarta terjadi sejak beberapa hari terakhir. Padahal dari hasil monitoring per tanggal 9 Januari cenderung masih stabil, dimana harga beras dengan kualitas terbaik masih berada diharga Rp. 12 ribu per kilogramnya namun kini sudah naik menjadi Rp. 13 ribu perkilonya.
 
“Ya memang terjadi peningkatan sejak beberapa hari lalu yang disebabkan oleh harga pasokan juga mengalami kenaikan,” kata Ngurah Suarta saat dikonfirmasi, Selasa (16/01).
 
Selain beras, beberapa jenis bumbu masakan seperti cabai besar juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dimana semula harganya hanya Rp. 22 ribu per kilonya naik menjadi Rp. 30 ribu.
 
Menurut Ngurah Suarta, di Kabupaten Karangasem saat ini untuk stok beras di pedagang masih mencukupi. Hanya saja kenaikan harga beras memang mengalami kenaikan dari pemasoknya.
 
Sementara itu, untuk mengendalikan harga beras di pasaran pihaknya mengaku akan melakukan pemantauan baik harga maupun stok di Gudang dan Toko Beras setiap hari untuk dilaporkan kepada tim pengendali inflasi daerah baik di Kabupaten maupun di Provinsi.
 
“Jika terjadi kenaikan harga kembali, kita akan kordinasi ke Bulog Provinsi untuk melakukan operasi pasar,” tandas Suarta.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami