search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bali Liang Dukung Sidak BPW Bodong oleh Satpol PP Bali
Kamis, 24 Mei 2018, 18:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Beritabali.com,Denpasar. Perkumpulan Biro Perjalanan Wisata (BPW) Bali Liang (market Tiongkok) mendukung upaya penertiban yang dilakukan pihak Satpol PP Bali, dalam menertibkan Biro Perjalanan Wisata (BPW) bodong atau ilegal. Bali Liang meminta agar upaya ini terus dilakukan untuk menjaga kualitas dunia pariwisata Bali dan melindungi pelaku usaha pariwisata atau BPW yang resmi.
 
[pilihan-redaksi]
Hal ini disampaikan  Ketua Perkumpulan Biro Perjalanan Wisata Bali Liang, Elsye Deliana di Denpasar (24/5/2018), menanggapi inspeksi mendadak yang dilakukan tim gabungan yang terdiri dari berbagai unsur. Dalam sidak ini tim gabungan menemukan 2 BPW yang diduga bodong atau tidak memiliki ijin resmi, yakni Lebali Internasional Tour and Travel jalan Sunset Road Kuta dan Merumas Tour and Travel di Jalan Mertha Sari Suwung Batan Kendal Denpasar.
 
"Kami (Bali Liang) sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Satpol PP propinsi Bali dalam menertibkan BPW (Biro Perjalana Wisata) ilegal ini. Saat ini sudah dua kali dilakukan sidak dan menemukan BPW yang tidak memiliki ijin. Kami berharap upaya ini bisa terus dilakukan," ujarnya.
 
Wanita yang akrab dipanggil Meilan ini menambahkan, saat ini banyak BPW ilegal yang beroperasi di Bali, tanpa memiliki ijin resmi dari pihak berwenang dan juga tidak membayar pajak kepada negara. 
 
"Banyak BPW tidak berijin yang beroperasi di Bali, bahkan hingga bertahun-tahun," tandasnya. 
 
BPW ilegal, khususnya market Tiongkok, kata Mei lan berbisnis di Bali tanpa ijin dan juga merusak harga pasar. BPW ini diduga menjual paket tur ke Bali dengan harga sangat murah.
 
[pilihan-redaksi2]
"Contohnya, ada yang menawarkan tur ke Bali dari Beijing selama 6 hari, 1 malam di Singapura, 5 hari di Bali hanya Rp 5 juta sudah termasuk tiket pesawat pulang pergi, hotel, makan, dan trasnportasi selama tur. Bahkan ada lagi paket tur ke Bali yang harganya lebih murah. Bagaimana kami BPW yang resmi di Bali bisa bersaing dengan mereka itu," ujarnya.
 
Meilan berharap kedepan upaya penertiban BPW bodong di Bali terus dilakukan secara konsisten. BPW yang tidak berijin agar ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku.
 
"Market wisatawan Tiongkok ke Bali sangat besar. Setiap hari ada 10 hingga 15 pesawat dengan 2.000 hingga 3.000 penumpang yang datang ke Bali. Tahun 2018 ditargetkan ada 2 juta wisatawan Tiongkok ke Bali. Akan banyak travel yang muncul, jika tidak ditertibkan akan muncul persaingan yang tidak sehat. Mari kita berbisnis sesuai dengan aturan yang ditentukan pemerintah, bersaing yang sehat, dan ikut peraturan daerah Bali," pungkasnya.[bbn/psk]

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami