Fragmentari Puisi Badai Darah Ingatkan Jasa Perjuangan Bukan Gila Akan Tahta
Sabtu, 3 November 2018,
16:55 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Sarat akan makna, fragmentasi puisi "Badai Darah" yang dibawakan Teater Antariksa (SMAN 7) mengajak masyarakat untuk bisa menghargai jasa perjuangan, yang mulai tergerus arus globalisasi dan gilanya akan tahta.
“Dengan ini, kita berharap agar masyrakat bisa mengingat perjuangan yang terdahulu dan bukannya semakin gila dengan tahta,” papar Kevinlio Belindo Budiono remaja kelahiran Malang, 14 Oktober 2000 saat dijumpai pada (02/11) di kalangan Madya Mandala taman Budaya Art Center Bali.
Bertempat di kawasan kalangan Madya Mandala Taman Budaya Art Center Bali. Sorotan lampu cahaya turut serta mengelilingi kalangan Madya Mandala, dengan titik fokus yang mengarah pada satu tempat stage. Selaras dengan itu, dua buah jarum sudah menunjukan waktunya, yang mengacu pada dua angka.
Empat gadis dengan balutan kain putih, dengan satu laki-laki di atas tangga yang menjulang tinggi memberikan suguhan fragmentasi puisi yang bertajuk “Badai Darah”. Yang walaupun hanya digarap dua hari, namun sukses membius mata penonton di kalangan Madya Mandala (02/11/2018).
“Jadi kalau dari SMAN 7 Denpasar dari perwakilan teater antariksa, sekarang bawain fragmentasi puisi yang judulnya Badai Darah. Itu kita garap hanya dua hari, karena adanya miss komunikasi dengan pihak sekolah” ungkap Kevinlio yang juga selaku asisten sutradara dari penampil pertama yang dibawakan oleh komunitas seni teater antariksa SMAN 7 Denpasar ini.
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: bbn/rls